Ceknricek.com -- Presiden Joko Widodo meminta agar data terkait pandemi Covid-19 di Indonesia dapat terpadu dan terbuka sehingga semua orang dapat mengakses data tersebut.
Dalam rapat terbatas via teleconference di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4), Jokowi meminta agar seluruh informasi mengenai Covid-19 masuk dalam satu gugus tugas.
"Berkaitan dengan data dan informasi, saya minta data dan informasi terintegrasi semua kementerian masuk ke Gugus Tugas," kata Jokowi, Senin (13/4).
Jokowi meminta data orang dalam pemantauan (ODP) pasien dalam pengawasan (PDP), jumlah orang meninggal, jumlah orang sembuh dapat terintegrasi dalam satu pintu agar dapat di akses dan terbuka oleh semua pihak.
"Sehingga semua informasi ada baik mengenai jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP) di daerah, jumlah yang meninggal, jumlah yang sembuh semua menjadi jelas dan terdata dengan baik," ungkap Jokowi.
Baca juga: Jokowi Mewajibkan Masyarakat Pakai Masker Ketika di Luar Rumah
Sebelumnya, permasalahan ketidakcocokan data penanganan Covid-19 sempat dikeluhkan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Mereka mengakui kalau ada ketidakterbukaan data saat penanganan Covid-19.
”Betul masih banyak yang tertutup," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam diskusi virtual yang diunggah akun Youtube Energy Academy Indonesia, Minggu (6/4).
"Saya juga baru tahu kalau Kementerian kesehatan itu tiap hari melaporkan data ke WHO itu nomor, jenis kelamin, umurnya, sama statusnya seperti apa. Baru tahu juga kalau ada data seperti itu," imbuhnya.
BNPB kemudian menggagas aplikasi Lawan Covid-19. Mereka akan meminta tenaga kerja dari BNPB, BPBD, TNI, dan Polri untuk memasukkan data dalam aplikasi tersebut.
"Kami mendapat feeding dari Kemenkes memang terbatas datanya. Kami memang belum bisa menghasilkan data yang sangat lengkap atau terbuka. Itu memang salah satu kendala saat ini," tandasanya.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini