Kenali Jenis-jenis Anemia Berdasarkan Penyebabnya | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Extrachai.com

Kenali Jenis-jenis Anemia Berdasarkan Penyebabnya

Ceknricek.com - Anemia merupakan kondisi saat jumlah sel darah merah atau hemoglobin terlalu sedikit atau di bawah normal. Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah berperan sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh. Kadar hemoglobin normal pada pria dewasa sekitar 14-18 gram/desiliter dan pada wanita dewasa sekitar 12-16 gram/desiliter.

Ada beberapa faktor penyebab anemia, tetapi apapun itu, efek yang dialami tubuh adalah serupa yaitu organ tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup. Tingkat oksigen yang tidak memenuhi kebutuhan akan memunculkan beberapa gejala seperti:

Mudah kelelahan atau merasa sangat lelah, lemah, letih, lesu. Pusing saat berpindah dari posisi duduk atau tidur ke posisi berdiri. Sesak napas dan kulit terutama tangan dan kaki terasa dingin. Gusi dan bawah kuku terlihat sangat pucat.

Jantung juga akan bekerja lebih keras memompa darah agar setiap bagian tubuh mendapatkan oksigen sesuai kebutuhan. Sesak atau nyeri di dada dapat terjadi karena hal tersebut.


Jenis Anemia

Anemia terbagi menjadi banyak jenis berdasarkan penyebabnya, antara lain:

Anemia defisiensi zat besi. Anemia yang disebabkan kekurangan zat besi merupakan jenis yang paling sering terjadi. Hal itu karena sumsum tulang memerlukan zat besi untuk hemoglobin dalam sel darah merah. Keadaan kekurangan zat besi dapat terjadi jika seseorang kekurangan konsumsi makanan sumber zat besi, tubuh tidak menyerap zat besi, kehilangan zat besi melalui darah, dan saat hamil. Beberapa gejala yang terjadi yaitu: kuku melengkung ke atas (koilonychia) dan mulut terasa kering dan pecah-pecah.

Anemia kekurangan vitamin. Tidak hanya zat besi, tubuh juga perlu vitamin B12 dan asam folat agar dapat memproduksi sel darah merah. Tidak tercukupinya kedua unsur tersebut dapat membuat tubuh memproduksi sel darah merah sehat kurang dari kebutuhan. Kondisi kekurangan vitamin B12 selain karena asupan yang kurang, dapat juga terjadi karena lambung yang tidak dapat menyerap vitamin B12 dari makanan. Kondisi itu disebut dengan anemia pernisiosa. Gejala anemia jenis ini yakni: sulit berjalan, kesemutan dan kaku pada tangan dan kaki, dan indera peraba tidak peka.

Anemia penyakit sumsum tulang. Kondisi myelofibrosis (penyakit sumsum tulang) dan leukimia (kanker darah) akan menggangu proses pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Saat produksi sel darah merah terganggu, maka akan terjadi kondisi anemia.

Anemia karena penyakit kronis. Beberapa jenis penyakit dapat mengganggu pembentukan atau malah menghancurkan sel darah merah. Penyakit seperti kanker, AIDS, ginjal, artritis reumatoid, dan peradangan kronis. Beberapa gejala yang muncul yaitu: warna kulit dan mata menjadi kekuningan, warna urine agak kemerahan dan kecokelatan, gejala batu empedu, dan borok kaki.

Anemia aplastik. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi dapat membahayakan penderitanya. Penyebab anemia jenis ini adalah efek samping obat, terpapar zat kimia beracun, infeksi, hingga penyakit autoimun.

Anemia hemolitik. Kondisi ini adalah saat sel darah merah dihancurkan terlalu cepat. Sel-sel darah merah hancur dan keluar dari aliran darah sebelum siklus hidup sel normal selesai. Beberapa faktor dapat membuat tubuh untuk menghancurkan sel darah merah. Ada faktor genetik yang diwariskan oleh salah satu atau kedua orang tua, ada pula akibat gangguan sistem imun, reaksi terhadap obat dan transfusi darah, infeksi, serta hiperspelisme (limpa bekerja terlalu keras).

Anemia sel sabit. Sel darah merah normal memiliki bentuk bundar dan lentur yang membuatnya mudah bergerak di pembuluh darah. Sedangkan sel sabit berbentuk seperti sabit yang kaku dan mudah menelpel pada pembuluh darah kecil. Kondisi sel sabit hanya dapat terjadi karena mutasi gen yang diturunkan dari kedua orang tua. Beberapa gejala yang dapat terjadi adalah mudah terinfeksi, nyeri pada sendi, perut, dan anggota gerak, hingga keterlambatan tumbuh kembang anak.



Berita Terkait