Oleh Redaksi Ceknricek.com
05/28/2021, 11:10 WIB
Ceknricek.com -- Sebanyak 128 warga Perumnas II, Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menjadi klaster penularan Covid-19 dalam kegiatan halalbihalal menjalani tes usap antigen dengan hasil, empat orang di antaranya positif.
"Dari 143 orang sasaran, yang hadir (tes usap antigen, red.) 128 orang. Jumlah yang hadir dan dinyatakan positif empat orang," ungkap Kepala Puskesmas Parungpanjang dr Susi Juniar Simanjuntak usai pemeriksaan secara massal di Bogor, Kamis (27/5/21).
Dia menjelaskan hasil pemeriksaan secara massal tersebut membuat angka rata-rata terkonfirmasi positif di perumahan tersebut menjadi 25 orang.
Mencuatnya klaster halalbihalal tersebut bermula, saat 20 warga di Perumnas II, Parungpanjang, Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif secara berbarengan pada Senin (24/5/21).
Susi menyebutkan sebelum menjalani tes usap antigen, ratusan warga perumahan di wilayah utara Kabupaten Bogor tersebut sempat menjalani karantina wilayah.
"Perumahan itu dilakukan 'lockdown' (karantina wilayah) sembari menunggu hasil 'swab' (tes usap) untuk warga yang terkena 'tracing' (penelusuran)," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina menyebutkan 20 warga yang dinyatakan positif merupakan hasil pemeriksaan terhadap 43 warga.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI SURYOPRATOMO
"Saat itu ada 20 orang (positif Covid-19, red.) dari total 43 orang setelah puskesmas di sana melakukan 'rapid test' (tes cepat) antigen dan PCR. Satu dirawat di rumah sakit di Tangerang, sementara 19 lainnya dievakuasi ke tempat isolasi di Kemang," kata dia.
Munculnya klaster-klaster baru Covid-19 usai lebaran 2021 mendorong Sagas Covid-19 untel memantau potensi penyebaran virus yang semakin meluas.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan sedikitnya sudah ada 10 klaster kegiatan Ramadan dan Idul Fitri yang terdeteksi di Pulau Jawa hingga 23 Mei 2021 dengan jumlah total warga positif Covid-19 sebanyak 369 orang.
"Dengan ditemukannya beberapa klaster ini, masyarakat diminta berhati-hati. Karena potensi klaster keluarga bisa muncul akibat importasi kasus dari luar wilayah kediaman," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (26/5/21).
Wiku juga meminta pemerintah daerah bersama satgas Covid-19 setempat untuk segera melakukan penguatan 3T; testing, tracing, dan treatment terhadap warganya dalam beberapa pekan ke depan pasca lebaran.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (Antara)