KodakCoin: Pertaruhan Perusahaan Kamera Analog di Era Digital | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

KodakCoin: Pertaruhan Perusahaan Kamera Analog di Era Digital

Ceknricek.com - Awal tahun ini, Kodak yang dikenal sebagai perusahaan kamera analog melakukan terobosan dengan mengumumkan satuan mata uang sendiri yang dinamai KodakCoin sebagai produk terbaru mereka. Mirip dengan BitCoin, KodakCoin ditujukan untuk fotografer yang memerlukan kemudahan dalam menjual karyanya di ranah internet.

Selain KodakCoin, perusahaan Amerika itu juga membuat kejutan lain.

Kodak telah bekerjasama dengan Wenn Digital, sebuah afiliasi dari perusahaan lisensi foto asal Inggris yang berbasis di Kalifornia, untuk membuat platform pengaturan hak cipta foto untuk fotografi yang bernama KodakOne. Platform ini didesain untuk mempermudah fotografer yang memerlukan sarana mudah untuk mendapatkan hak cipta atas karyanya, sekaligus menjual fotonya secara legal. Dengan adanya mata uang dan platform jual beli sendiri, Kodak menyediakan layanan satu perhentian untuk fotografer yang menginginkan kemudahan dan keamanan dalam berkarya.

Dua produk baru Kodak yang akan diresmikan pada tanggal 31 Januari 2018 ini diharapkan bisa membuat perusahaan yang berusia 130 tahun tersebut tetap relevan dalam persaingan di era digital. CEO Kodak Jeff Clarke mengumumkan di situs resmi mereka bahwa para fotografer telah lama mendambakan kontrol atas gambar-gambar yang mereka miliki.

“Teknologi blockchain dan kriptografi menjadi kata kunci yang paling populer, dan diharapkan menjadi solusi dari permasalahan para fotografer tersebut. Teknologi ini akan membuat komunitas mereka menjadi lebih inovatif,” katanya.

The New York Times melaporkan bahwa sejak Kodak mengumumkan peluncuran KodakCoin dan KodakOne, saham perusahaan tersebut naik lebih dari 200 persen dan belum turun hingga saat berita ini dibuat (30/1).

Selain peluncuran mata uang dan platform manajemen hak cipta untuk fotografer, Kodak jelas telah berusaha untuk melakukan berbagai inovasi. Perusahaan ini sempat juga merilis ponsel Android berbentuk kamera dengan resolusi 21 mega piksel untuk pencinta fotografi yang disebut Ektra. Kabarnya, kamera ini mampu bersaing dengan kamera DSLR yang banyak digunakan fotografer di seluruh dunia.

Peluncuran produk non ponsel ini menimbulkan perkiraan bahwa Kodak tidak mau lagi ketinggalan membaca perubahan dunia. BBC mencatat bahwa perusahaan tersebut pernah terlambat mengantisipasi antusiasme penduduk dunia dalam menggunakan alat digital. Kodak pertama kali menciptakan kamera digital di tahun 1975, namun mereka memutuskan untuk tidak menjual teknologi tersebut. Saat itu, perusahaan Kodak bersikeras memperjuangkan kecintaan mereka terhadap penggunaan film.

Ketidaksigapan ini kemudian menjadi salah satu penyebab Kodak mengajukan permohonan perlindungan bangkrut ke Pengadilan Pailit AS di tahun 2012. Sejak kejatuhan tersebut, Kodak gencar menjajakan lisensi mereknya ke berbagai produk seperti baterai, printer, komputer tablet dan kamera digital.

Meski demikian, inovasi terbaru Kodak di bidang mata uang juga dinilai banyak pengamat sebagai terobosan yang penuh resiko. Pasalnya, mata uang digital masih diragukan kestabilannya. Selain itu, antusiasme fotografer untuk berbondong-bondong menggunakan KodakCoin dan KodakOne juga belum teruji.

KodakCoin akan mulai bisa diakses di www.kodakcoin.com untuk investor di Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan beberapa negara tertentu mulai tanggal 31 Januari 2018.



Berita Terkait