Kolaborasi dengan NCT Diboikot Fans, Starbucks Akhirnya Buka Suara | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Kolaborasi dengan NCT Diboikot Fans, Starbucks Akhirnya Buka Suara

Ceknricek.com -- Starbucks Korea akhirnya menanggapi boikot yang diserukan penggemar K-Pop atas kolaborasi NCT dengan perusahaan tersebut. Boikot dilakukan karena waralaba kedai kopi tersebut diduga mendanai genosida Israel terhadap Palestina.

Starbucks menegaskan, brand tersebut tidak masuk dalam daftar ‘brand yang diboikot’ versi BDS Movement. Perusahaan tersebut sekaligus mengklarifikasi kabar yang menyatakan mereka mendanai operasi militer negara tertentu.

“Kami adalah perusahaan global yang menyediakan tempat di seluruh penjuru dunia di mana setiap orang merasa diterima,” ujar perusahaan tersebut dalam keterangan resminya dikutip dari Koreaboo, pada Selasa (5/6/24).

Starbucks menegaskan, pihaknya tidak menerima segala bentuk kebencian dan menolak kekerasan terhadap orang-orang tak bersalah. “Menjawab isu di media sosial, kami tegaskan, Starbucks tidak pernah berkontribusi atas operasi militer negara manapun.”

Dalam situs resminya, Starbucks mengungkapkan, pihaknya terlibat aktif memberikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza lewat kolaborasi dengan chain lokal, seperti Starbucks Indonesia dan Alshaya Starbucks.

Namun ‘pembelaan diri’ Starbucks tersebut tampaknya tidak akan membuat masyarakat global, termasuk penggemar K-Pop, berhenti memboikot produk mereka. Hal ini dipicu sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan seperti diungkapkan Serikat Pekerja Starbucks.

Pada 7 Oktober 2023, Serikat Pekerja Starbucks mengunggah foto bulldozer yang menerobos pagar pembatas jalur Gaza di platform X. Bersama foto itu, mereka menuliskan cuitan berbunyi, “Solidaritas terhadap Palestina!”

Karena dibuat tanpa seizin ketua Serikat Pekerja Starbucks, cuitan itu akhirnya dihapus dan diganti dengan keterangan resmi lembaga tersebut terkait solidaritas terhadap Palestina.

Starbucks kemudian menuduh serikat pekerjanya mendukung kekerasan yang dilakukan Hamas dan menuntut mereka atas penggunaan nama dan logo. Serikat Pekerja Starbucks tak tinggal diam dan menyerang balik perusahaan tersebut.

Mereka menyebut, Starbucks berusaha mengeksploitasi konflik Israel dan Palestina untuk menyuarakan kampanye anti-serikat buruh. “Mereka merusak reputasi serikat pekerja di mata para pekerja itu sendiri dan publik,” ujar Serikat Pekerja Starbucks.

Di lain pihak, Canadians for Justice and Peace in the Middle East (CJPME) mengungkapkan, Howard Schultz yang merupakan mantan CEO dan pemegang saham terbesar Starbucks adalah pendukung Israel.

Pada 2021, Schultz bahkan menginvestasikan dana sebesar USD1,7 miliar untuk Wiz, perusahaan startup bidang keamanan siber milik Israel. Dia juga pemegang saham di beberapa perusahaan besar yang terafiliasi dengan Israel.

Sejak mengumumkan kolaborasi dengan Starbucks awal Mei silam, NCT harus menuai boikot fans. Tak hanya memboikot berbagai produk dari kolaborasi tersebut, fans juga berhenti mendengarkan musik NCT di platform musik daring.

Penggemar juga beramai-ramai mengunfollow boy group asuhan SM Entertainment itu berbagai platform media sosial. Social Blade mencatat, akun Instagram resmi NCT kehilangan 674.370 follower dalam 30 hari.

Hal serupa juga terjadi pada akun resmi NCT127, WayV, dan NCT Dream yang masing-masing kehilangan 629.670, 455.340, dan 633.210 follower.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait