Oleh Redaksi Ceknricek.com
10/07/2024, 14:39 WIB
Ceknricek.com -- Komandan Pasukan Quds Iran, Esmail Qaani, yang sedang berkunjung ke Lebanon, dilaporkan hilang atau tidak diketahui keberadaannya sejak serangan udara Israel menghantam Beirut pekan lalu.
Qaani mendatangi ibu kota Lebanon setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Tel Aviv bulan lalu.
Dua sumber keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/24), menuturkan Qaani berada di area pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, saat serangan melanda ibu kota Lebanon itu pada Kamis (3/10/24) pekan lalu.
Serangan udara Israel pekan lalu itu dilaporkan menargetkan pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, yang diduga kuat menjadi calon pengganti mendiang Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah.
Namun menurut salah satu sumber keamanan Iran, Qaani tidak bertemu dengan Safieddine dalam kunjungannya tersebut.
Para pejabat keamanan Iran, yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa otoritas Iran dan Hizbullah tidak dapat menghubungi Qaani sejak serangan itu terjadi.
Militer Israel telah melancarkan serangan terhadap banyak target di area Dahiyeh, saat negara itu terus bertempur melawan Hizbullah yang didukung Iran.
Tidak disebutkan lebih lanjut tujuan dari kunjungan Qaani ke Lebanon. Tapi menurut sumber keamanan Iran yang dikutip Reuters, kunjungan itu dilakukan Qaani setelah kematian Nasrallah pada 27 September lalu.
Pasukan Quds, yang dipimpin oleh Qaani, merupakan salah satu dari lima cabang dalam Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dengan spesialisasi dalam peperangan non-konvensional dan operasi intelijen militer. Pasukan Quds bertanggung jawab atas operasi IRGC di luar wilayah Iran atau di luar negeri.
Pasukan Quds juga bertugas mengawasi transaksi dan interaksi dengan milisi-milisi yang bersekutu dengan Teheran di negara-negara Timur Tengah, seperti Hizbullah.
Komandan IRGC Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan tewas bersama Nasrallah di dalam bungkernya ketika dihantam bom Israel pada akhir September lalu.
Editor: Ariful Hakim