Ceknricek.com -- Pemerintah Kuba akan mengendalikan dan menjatah penjualan ayam, telur, beras, kacang-kacangan, sabun dan barang-barang penting lainnya. Langkah itu ditempuh untuk mengantisipasi krisis ekonomi yang parah.
Dilansir Al Jazeera, Minggu (12/5), Menteri Perdagangan Betsy Diaz mengatakan bahwa berbagai bentuk penjatahan akan digunakan untuk mengatasi kekurangan tersebut.
"Misi kami adalah mematahkan semua tindakan yang diberlakukan pemerintah AS, dan hari ini kami menetapkan prioritas. Kami menyerukan untuk tetap tenang," kata Diaz dalam siaran berita yang dikelola pemerintah.
Diaz menambahkan, warga Kuba harus diyakinkan bahwa setidaknya minyak goreng akan tersedia dalam jumlah yang cukup. Kuba, rumah bagi hampir 11 juta orang, mengimpor sekitar dua pertiga dari makanannya dengan biaya tahunan lebih dari US$2 miliar dan kekurangan singkat dari produk-produk individual sudah umum selama bertahun-tahun.

Kuba. Sumber : Los Angeles Time
Sejumlah reformasi pertanian dalam beberapa tahun terakhir telah gagal meningkatkan output dalam ekonomi yang tidak efisien. Mereka juga menderita embargo perdagangan AS yang telah berlangsung beberapa dekade.
Penurunan bantuan dari sekutu utama Venezuela dan ekspor yang lebih rendah telah membuat negara itu berjuang untuk menemukan uang tunai untuk diimpor. Sanksi AS sejak Donald Trump menjadi presiden telah memperburuk krisis likuiditasnya.
Rak-rak toko di pulau terbesar di Karibia akhir-akhir ini semakin kosong dengan kelangkaan produk-produk dasar seperti telur, tepung dan ayam. Antrean panjang selama berjam-jam setiap kali mereka datang.
Kuba telah membanjiri media sosial dengan foto-foto dari antrean mereka, di bawah tagar #lacolachallenge (tantangan antrean) untuk menyoroti masalah tersebut.
Banyak pembeli menemukan diri mereka masih berdiri dalam antrean ketika produk habis. Pemerintah telah menyalahkan "penimbun" atas kejadian tersebut.
Penjatahan produk-produk tertentu telah dimulai di banyak tempat di negara itu. Toko-toko membatasi jumlah barang seperti botol minyak goreng yang dapat dibeli oleh seorang pembelanja.
Toko makanan di Kuba dikelola oleh pemerintah dan menjual produk-produk mulai dari yang sangat disubsidi hingga terlalu mahal menurut standar global.
Negara Komunis itu memperkenalkan serangkaian reformasi sekitar satu dekade yang lalu dengan harapan membuka dan meningkatkan ekonomi, yang merupakan salah satu ekonomi komando gaya Soviet terakhir di dunia.
Namun, dorongan reformasi itu telah meruncing dalam beberapa tahun terakhir sebagian karena ketidakpuasan dengan beberapa konsekuensi seperti meningkatnya ketidaksetaraan dan kurang kontrol negara.
Langkah yang diambil Kuba saat ini merupakan kemunduran untuk mengakhiri sistem penjatahan universal, yang diperkenalkan setelah revolusi 1959.