Ceknricek.com -- Hingga kuartal III 2019, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI membukukan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun. Capaian ini tumbuh 16,7 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,25 triliun.
"Sampai dengan September 2019, laba bersih kami Rp1,46 triliun, tumbuh sekitar 16% dibandingkan tahun lalu. Jadi di saat global sekarang sedang menuju pelemahan ekonomi, kita bisa tumbuh baik, sehat, plus kualitas aset juga terjaga baik,” kata Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad di Jakarta, Kamis (10/10).
Capaian laba tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang tumbuh hinga 43,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp2,7 triliun pada 2018, menjadi Rp3,88 triliun pada tahun ini. Perseroan juga membukukan kenaikan aset sebesar 22,75 persen sehingga total aset saat ini sebesar Rp73,03 triliun. “Kalau kinerjanya sehat, kualitas sehat, kepercayaan investor bisa tetap tinggi ke kami. Mandat lebih berat bisa kami ambil,” katanya.
Foto: Kumparan
Pilar bisnis pembiayaan dan investasi yang menghasilkan komitmen dan outstanding pembiayaan masing-masing senilai Rp98,0 triliun dan Rp58,5 triliun yang mencerminkan pertumbuhan sebesar 31,7 persen dan 38,4 persen dibandingkan periode yang sama 2018. Hingga September 2019, PT SMI telah mendukung pembiayaan berbagai proyek RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), Proyek Prioritas Nasional, dan Proyek Strategis Nasional dengan total komitmen sebesar Rp45,9 triliun dan total nilai proyek sebesar Rp247,2 triliun.
Baca Juga: PT SMI dan Bloomberg Philanthropies Sepakat Kembangkan SDG di Indonesia
Proyek-proyek itu antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar), Jalan Tol Trans Jawa (Pejagan-Pemalang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Surabaya-Mojokerto, Jakarta-Cikampek II, Cikopo-Palimanan), proyek telekomunikasi Palapa Ring Paket Tengah, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dan lainnya.
Sumber: Antara
Sementara itu, di pilar bisnis jasa konsultasi, perseroan kini tengah mengerjakan enam proyek. Sebanyak empat diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited Kereta Jalur Lingkar, Proyek LRT Jakarta dan Pekerjaan Lanjutan Pendampingan Transaksi dan Legal KPBU Satelit Multifungsi.
Adapun di pilar bisnis pengembangan proyek, perseroan mendapat sembilan penugasan hingga Agustus 2019. Sepanjang 2018, perseroan telah memberikan pembiayaan Rp200,9 triliun untuk 23 proyek baru. Rinciannya, sembilan proyek jalan tol, enam proyek kelistrikan, 7 proyek transportasi dan 1 proyek telekomunikasi.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.