Ceknricek.com -- Satgas Penanganan Covid-19 berharap tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menurun setiap harinya meski adanya periode libur panjang Isra Mi'raj 1443 Hijriah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito berharap fase libur panjang tidak membuat masyarakat gegabah dalam memanfaatkan hari libur dengan menjaga agar tren positif penanganan pandemi Covid-19 terus berlanjut hingga pandemi berakhir.
"Tren penurunan kasus aktif ini ini harus terus dijaga, agar nantinya kasus akrif dapat hilang," ujar Wiku mengawali agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jumat (12/321).
Selain terus meningkatkan penanganan pada kasus aktif, satgas Covid-19 terus memonitoring perkembangan kasus kematian akibat Covid-19. Hal ini agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dalam menekan angka kematian pasien.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI TANTOWI YAHYA
Wiku melihat dari grafik perkembangan kasus kematian, terlihat mulai dari Maret-September 2020, kasus kematian mengalami tren penurunan pada Oktober dan November, namun kembali mengalami tren meningkat hingga Januari 2021.
Pada bulan-bulan tanpa periode libur panjang, menurutnya jumlah kematian antara 50 - 900 kasus. Sementara pada bulan-bulan dengan libur panjang, jumlah kematian meningkat tajam mencapai 1000 - 2000 orang.
"Bayangkan dalam 1 bulan, kita bisa kehilangan lebih dari 1000 nyawa hanya karena memilih melakukan perjalanan dan berlibur," Wiku menyayangkan.
Karenanya Wiku meminta masyarakat bijak dalam menyikapi libur panjang karena secara langsung mempengaruhi jumlah orang yang meninggal.
"Masyarakat dan pemerintah daerah saya minta belajar lebih bijaksana lagi dalam mengambil keputusan. Dan jangan sampai keputusan yang diambil membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain,"demikian Wiku.
Baca juga: Libur Isra Miraj, 153.985 Kendaraan Keluar dari Jakarta
