Oleh Redaksi Ceknricek.com
01/27/2020, 19:50 WIB
Ceknricek.com -- Lola Amaria diminta berpartisipasi di Festival Film Tatarstan. Permintaan tersebut disampaikan Menteri Kebudayaan Republik Tatarstan, Federasi Rusia, Irada Ayupova. Dalam keterangan pers yang diterima Antara London, Minggu (26/1), ia mengundang Lola Kazan International Muslim Film Festival di Kazan, Republik Tatarstan yang akan diselenggarakan pada September 2020.
Menurut Irada Ayupova, festival film Kazan bukan hanya untuk memperlihatkan beragam film tentang agama, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai tradisi masyarakat seperti; kemanusiaan, empati, pengabdian terhadap Tanah Air dan keluarga, serta rasa hormat kepada yang lebih tua. Festival tahunan ini diikuti lebih dari 500 film dari 50 negara di dunia.
Terkait dengan undangan tersebut, Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Azis Nurwahyudi mengatakan, Lola Amaria akan mempersiapkan partisipasinya dan mengikutsertakan film dokumenter berjudul "Pesantren" (A Boarding School) garapan sutradara Shalahuddin Siregar pada festival film tersebut.
Sumber: Istimewa
Dalam kesempatan terpisah, Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan, potensi kerja sama Indonesia dengan Tatarstan sangat besar, tidak hanya di bidang budaya, tetapi juga ekonomi dan perdagangan.
Baca Juga: Lola Amaria Curhat Soal Filmnya, dan Mempertanyakan Fungsi BPI
Menurut Dubes Wahid, sebagai bagian dari upaya pengembangan kerja sama dengan Tatarstan dalam peningkatan hubungan Indonesia-Rusia, Indonesia akan ikut serta pada The 12th International Economic Summit, “Russia-Islamic World: KazanSummit 2020” pada 18-20 Juni mendatang di Kazan.
Sebelumnya, film Lima karya Lola Amaria diputar di Cinema Mir di Kazan, Sabtu (25/1) waktu setempat. Selain Lola, pemutarannya dihadiri Baskara Mahendra, salah satu pemain dalam film tersebut.
Sumber: Istimewa
Pemutaran Lima merupakan hasil kerja sama KBRI Moskow dengan Lola Amaria Production yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Tatarstan, Kazan State Institute of Culture (KazGIK), Cinema Mir, serta pihak-pihak terkait lainnya di Tatarstan.
Selain memperkenalkan Indonesia, pemutaran film ini juga dilakukan dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia 2020.
Republik Tatarstan adalah salah satu negara bagian Federasi Rusia mayoritas penduduknya beragama Islam dan baru-baru ini meraih predikat sebagai negara bagian yang paling layak huni (most liveable).
Terdapat 83 mahasiswa Indonesia yang menuntut berbagai ilmu di Kazan, Ibu kota Republik Tatarstan.
BACA JUGA: Cek SOSOK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini