Mantan Presiden Honduras Ditangkap Terkait Perdagangan Narkoba | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Reuters

Mantan Presiden Honduras Ditangkap Terkait Perdagangan Narkoba

Ceknricek.com -- Polisi Honduras menahan mantan Presiden Juan Orlando Hernandez pada Selasa (15/2/22), mengawalnya dari rumahnya dengan borgol dan rantai, menyusul permintaan ekstradisi Amerika Serikat (AS) atas tuduhan perdagangan narkoba. Penangkapan ini menandai kejatuhan dramatis Hernandez, hanya beberapa pekan setelah dia tidak lagi berkuasa.

Dalam penangkapan yang disiarkan langsung di televisi nasional, polisi memberikan Hernandez rompi anti peluru dan memasang rantai di antara pergelangan tangan dan pergelangan kakinya yang diborgol.

Sang mantan presiden kemudian dibawa ke markas pasukan khusus polisi di Ibu Kota Tegucigalpa.

Hernandez menjalani pemeriksaan medis oleh dokter di depan media, menurut tayangan langsung HCH Noticias sebelum kemudian dibawa pergi.

Penahanan Hernandez, seorang mantan pemimpin sayap kanan, terjadi setelah seorang hakim Honduras pada Selasa memerintahkan penangkapannya.

Perintah itu dirilis menyusul permintaan ekstradisi dari AS atas tuduhan perdagangan narkoba dan tuduhan senjata.

Sebuah dokumen Kedutaan Besar AS, dilihat oleh Reuters pada Selasa, menunjukkan bahwa pihak berwenang AS menuduh bahwa Hernandez berpartisipasi dalam skema perdagangan narkoba antara 2004 dan 2022.

Dokumen tersebut menuduh Hernandez adalah bagian dari operasi untuk menerima berton-ton kokain dari Kolombia dan Venezuela, yang akan dikirim ke Amerika Serikat.

Menurut dokumen itu, Hernandez menerima suap jutaan dolar sebagai imbalan untuk melindungi para penyelundup dari penyelidikan dan penuntutan. Dia juga dituntut atas tuduhan terkait senjata api termasuk membawa, menggunakan, atau membantu dan bersekongkol dalam penggunaan senjata, termasuk senapan mesin.

Hernandez, (53 tahun), yang bulan lalu digantikan oleh pemimpin sayap kiri Xiomara Castro, telah berjanji untuk bekerja sama dengan polisi nasional. Dia telah membantah melakukan kesalahan.

Hernandez dijadwalkan bermalam di kantor polisi dan muncul di hadapan pengadilan pada Rabu (16/2/22) pagi.

Permintaan ekstradisi Washington sangat kontras dengan periode ketika pemerintah AS melihat Hernandez sebagai sekutu penting di Amerika Tengah yang bergejolak selama delapan tahun berkuasa.

Polisi Nasional Honduras mengatakan Hernandez ditahan berkat kerja sama dengan badan-badan AS, terutama Badan Narkotika (DEA).

Baca juga: Xiomara Castro Dillantik Sebagai Presiden Perempuan Pertama Honduras


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait