Marak Sentimen Negatif, IHSG dan Rupiah Loyo di Perdagangan Selasa | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Antara

Marak Sentimen Negatif, IHSG dan Rupiah Loyo di Perdagangan Selasa

Ceknricek.com -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/1), ditutup melemah terbawa koreksi bursa saham regional Asia. IHSG ditutup melemah 6,89 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.238,15.

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan kemudian bergerak variatif sebelum akhirnya berada di zona merah saat penutupan perdagangan saham. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,67 poin atau 0,07 persen menjadi 1.022,68.

Secara sektoral, tiga sektor meningkat dimana sektor infrastruktur menjadi yang paling tinggi yaitu 1,04 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor aneka industri masing-masing naik 0,16 persen dan 0,09 persen.

Baca Juga: Jelang Rapat Bank Sentral, IHSG dan Rupiah Dibuka Turun

Sementara itu, tujuh sektor lainnya terkoreksi di mana sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 1,98 persen, diikuti sektor properti dan sektor konsumer masing-masing minus 1,17 persen dan minus 0,53 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp220,95 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 432.576 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,12 miliar lembar saham senilai Rp6,1 triliun. Sebanyak 145 saham naik, 257 saham menurun, dan 151 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 218,9 poin atau 0,91 persen ke 23.864,6, indeks Hang Seng melemah 810,6 poin atau 2,81 persen ke 27.985,3, dan indeks Straits Times melemah 34,3 poin atau 1,05 persen ke posisi 3.245,79.

Sumber: Antara

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore juga ditutup melemah melemah 30 poin atau 0,22 persen di level Rp13.669 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.639 per dolar AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp13.644 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak pada kisaran Rp13.643 per dolar AS hingga Rp13.675 per dolar AS. Adapun kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.658 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.654 per dolar AS.

Tak cuma rupiah, sejumlah mata uang Asia lain juga melemah di hadapan dolar AS. Mulai dari dolar Taiwan, dolar Hong Kong, ringgit Malaysia, hingga baht Thailand.

Sederet mata uang Asia memang berguguran di harapan dolar AS dalam pada hari ini. Dolar Hong Kong turun 0,04 persen, dolar Singapura 0,22 persen, dolar Taiwan 0,13 persen, won Korea Selatan 0,78 persen, peso Filipina 0,1 persen.

Sementara rupee India juga melorot 0,11 persen, begitu pula dengan yuan China 0,55 persen dan ringgit Malaysia 0,31 persen, serta baht Thailand 0,08 persen. Hanya yen Jepang yang berhasil menguat 0,19 persen.

Melemahnya pasar keuangan disinyalir karena sentimen negatif dari bursa regional dan sikap hati-hati investor menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Dari eksternal, IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3 persen dari 3,4 persen pada Oktober 2019 lalu.

IMF juga memangkas perkiraan untuk 2021 sebesar 0,2 persen menjadi 3,4 persen, mempertimbangkan perlambatan di India dan pasar negara berkembang lainnya.

BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait