Meninggal Dunia, Legenda Bulu Tangkis Verawaty Farin Akan dimakamkan di Tanah Kusir | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Meninggal Dunia, Legenda Bulu Tangkis Verawaty Farin Akan dimakamkan di Tanah Kusir

Ceknricek.com--Kabar duka menghampiri bulu tangkis Indonesia. Sang legenda, Verawaty Fajrin, meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta. Kabar Verawaty Fajrin meninggal dunia disampaikan oleh PBSI melalui rilis resmi pada Minggu (21/11/21) pagi WIB.  Verawati meninggal pukul 06.58 WIB.

Verawaty Fajrin meninggal dunia pada usia 64 tahun. Ia berpulang setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit kanker paru-paru. Verawaty, juara dunia bulu tangkis 1980, meninggalkan sang suami, Fadjriansyah Bidoen, seorang anak dan dua cucu.

Rencananya, jenazah Vera akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Ahad siang.Kabar duka ini juga sudah sampai ke telinga Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna."Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulutangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin," ucap Agung."Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia di pentas dunia.""Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," imbuhnya, dalam pers rilis Badminton Indonesia.

Verawaty Fajrin adalah salah satu pebulu tangkis terhebat yang dimiliki Indonesia. Postur tubuh tinggi (178 cm) dan tegap sangat mendukung kiprah Vera, sapaan akrabnya, di bulu tangkis. Saat masih aktif bermain, Verawaty turun di tiga nomor sekaligus yaitu tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.

Hebatnya, Vera sukses meraih gelar juara di tiga nomor tersebut. Di sektor ganda, pemain-pemain yang pernah berpasangan dengan Verawaty adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.

Verawaty Fajrin yang lahir di Jakarta pada 1 Oktober 1957 memulai karier bulu tangkisnya pada 1977. Bersama Imelda Wigoena, Verawaty berhasil menjuarai turnamen Dutch Open pada 1977. Prestasi gemilang Vera berlanjut pada tahun berikunya dengan memenangi Denmark Open dan meraih medali emas Asian Games. Puncak prestasi Verawaty Fajrin di dunia bulu tangkis tercipta pada 1979 dan 1980.

Pada 1979, masih bersama Imelda Wigoena, Vera berhasil menjadi juara salah satu turnamen bulu tangkis paling bergengsi, All England. Kemudian pada 1980, Verawaty Fajrin sukses menjuarai nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia IBF (sekarang BWF).

Tiga tahun setelah merebut gelar juara dunia, Verawaty sempat vakum dari bulu tangkis. Ia vakum sampai tahun 1985, lalu kembali bertanding pada 1986. Setelah comeback, Vera turut membawa Indonesia meraih gelar Piala Sudirman 1989. Ini merupakan gelar Piala Sudirman pertama dan terakhir Indonesia hingga saat ini. Kala itu, Verawaty Fajrin tampil di Piala Sudirman bersama Susy Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati dan Eddy Kurniawan. Tahun 1989 sekaligus menjadi kiprah terakhir Verawaty Fajrin di pentas bulu tangkis internasional.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait