Oleh Redaksi Ceknricek.com
02/17/2020, 18:33 WIB
Ceknricek.com -- Masyarakat diharapkan tidak menjadi irasional dan inefisien dalam menghadapi ancaman COVID-19 (virus korona).
"WHO mengatakan yang pakai (masker) itu yang sakit dan yang bekerja di tempat risiko tinggi seperti RS dengan penyakit infeksi, di ICU pun kalau bukan penyakit menular tidak pakai (masker)," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (17/2).
Pernyataan itu ia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan jumlah kasus COVID-19 positif di Indonesia dan banyaknya masyarakat yang memborong masker.
"Kita ini bangsa yang sangat rasional dan efisiensi. Jadi jangan sampai terjadi inefisiensi 'budgeting', kalau semua yang pakai masker ini katanya batuk harus saya periksa mau tidak? Bujetnya bagaimana? Inefisien budgeting namanya, harus menunjukkan tanda-tanda dia habis melakukan perjalanan kemana, kontaknya siapa saja itu yang diperiksa, tapi jangan membabi-buta. Itu namanya irasional," kata dia.
Sumber: Antara
Menkes Terawan menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat koordinasi "Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Penanganan COVID-19" bersama Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi.
Baca juga: Angka Kematian Akibat COVID-19 di China Tembus 1.770 Orang
Terawan juga meyakini nihilnya kasus COVID-19 di Indonesia karena kekuatan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Kita ini negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa, apapun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila, doa itu menjadi hal yang utama maka namanya 'ora et labora'. Ini hak negara kita bahwa kita mengandalkan Yang Maha Kuasa, selama kita mengandalkan Yang Maha Kuasa, ya, itulah hasil yang kita dapatkan sekarang. Masa berdoa saja malu? Salahnya sendiri. Orang boleh beragama tapi belum tentu mau berdoa," kata Terawan.
Terawan mengakui meski pemerintah berusaha untuk membuat peraturan mencegah aksi spekulan di pasar yang memborong masker, namun hal tersebut tidak akan efektif. "Mereka yang tidak berisiko, masyarakat sehat tidak perlu pakai masker bila seperti itu efisiensi harganya akan rasional sendiri, kalau tidak efisien maka muncul irasionalitas, percuma kita bikin peraturan apapun," ujarnya.
Menkes mengaku secara pribadi ia sudah mengecek ke pabrik-pabrik pembuatan masker mengenai kesiapan produksi masker. "Pembuatan memang kosong kalau diorder, tapi mereka sebenarnya mereka sudah punya orderan ke pusat-pusat kesehatan. Mereka semua prioritasnya ke sarana-sarana kesehatan. Sudah saya cek, RS juga punya persediaan," katanya.
BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar