Ceknricek.com -- Mohamed Salah memang menjadi bintang Liverpool dalam ajang Piala Dunia Antarklub 2019 di Qatar, 11-21 Desember. Meski dirinya tidak mencetak satu gol-pun dalam dua laga The Reds di ajang antar jawara Liga Champion di berbagai benua itu, perannya di dalam lapangan maupun kharismanya di luar lapangan menjadikan pemain Mesir itu layak meraih Bola Emas atau gelar pemain terbaik turnamen.
Sebagai pemain yang menjadi ikon dari pesepak bola muslim, dirinya memang memiliki kedekatan emosional dengan para suporter di Qatar. Meski hubungan diplomatik antara Qatar dan negara-negara Arab, termasuk Mesir sedang dilanda panas dingin, kehadiran Salah memang seolah meruntuhkan kondisi tersebut.
Sumber: Gettyimages
Baca Juga: Gol Tunggal Firmino Bawa Liverpool Rengkuh Gelar Juara Dunia Perdana
Tak seperti biasanya di kompetisi Inggris atau Eropa, Salah memang gagal mencetak sebiji gol pun dalam laga semifinal menghadapi Monterrey, Rabu (18/12), atau ketika laga final melawan Flamengo, Sabtu (21/12). Namun seperti pengakuan dari mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger kontribusi Salah dalam turnamen ini tetap terlihat dalam membawa The Reds merengkuh gelar antar benua pertama mereka.
"Dia memperlihatkan elemen Messi. Saya suka melihat seorang pencetak gol menjadi pencipta assist, atau berperan dalam terjadinya suatu gol. Kelengkapan seorang pemain jelas menjadi sesuatu yang diharapkan semua pelatih," kata Wenger kepada beIN Sports.
Sumber: Gettyimages
Di laga menghadapi Monterrey, Salah membidani dua gol dari The Anfield Gank. Umpan matangnya kepada Naby Keita menjadi gol pembuka dalam laga itu. Sementara penetrasi Salah di menit akhir laga berujung pada umpan matang Trent Alexander-Arnold kepada Firmino yang mencetak gol kemenangan.
Salah juga menjadi salah satu pemain yang bermain sebagai starter di dua laga Liverpool pada Piala Dunia Antarklub. Dirinya hanya ditarik keluar di menit 120 pada laga final dan digantikan oleh Xherdan Shaqiri.
Baca Juga: Warga Mesir di Qatar Antusias Sambut Salah Meski Halangan Diplomatik
"Sementara ia tidak berhasil mencetak gol sendiri di Qatar 2019, ia sepatutnya berhak mengambil Bola Emas adidas untuk kecemerlangan permainannya. Sesuatu yang diakui oleh ribuan penggemar di Khalifa International Stadium, yang bersorak setiap Salah melakukan sentuhan," tulis FIFA.
Bruno Henrique, Sumber: Gettyimages
Adapun gelar Bola Perak diraih oleh striker Flamengo, Bruno Henrique. Dirinya sukses mencetak 1 gol dalam laga semifinal menghadapi Al-Hilal. Di laga final kontra Liverpool, Bruno juga tampil menonjol dan beberapa kali mengakali Trent Alexander-Arnold, bek sayap andalan skuad besutan Juergen Klopp itu.
Satu gelar pemain terbaik lainnya, Bola Perunggu diraih kapten Al-Hilal, Carlos Eduardo. Peran sentral pemain Brasil ini terlihat dalam menjembatani serangan dan pertahanan klub Arab Saudi itu. Al-Hilal sendiri finis di posisi keempat turnamen, setelah kalah adu penalti 3-4 dari wakil CONCACAF, Monterrey.
Sumber: Gettyimages
"Sebagai kapten Al Hilal, ia menunjukkan kualitas kepemimpinan sejati di lapangan, di mana ia sering menahan bola dan mengatur ritme permainan ketika tidak memecah gerakan lawan. Dia juga mencetak gol dengan sundulan indah di pertandingan untuk tempat ketiga melawan Monterrey," tulis FIFA.
Sementara itu, FIFA juga memberi penghargaan FIFA Fair Play Award kepada wakil Afrika dari Tunisia, Esperance. Juara Liga Champion CAF ini menempati peringkat kelima turnamen setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Al Sadd 6-2.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar