Ceknricek.com -- Bermain basket di daerah Suburban Athena adalah kegiatan selingan yang ditunggu-tunggu Giannis Antetokounmpo.
Keluarganya tidak punya uang. Kadang-kadang ia dan adiknya, Thanasis, harus bergantian mengenakan sepatu olah raga yang sama saat bermain. Itu dulu. Kini, Antetokounmpo punya sepatu basket Nike dengan namanya sendiri.
Dengan julukan "the Greek Freak" (Si Gila dari Yunani), anak seorang imigran gelap dari Nigeria ini lahir di Athena, dan kini ia menjelma pemain terpopuler di NBA.

Sumber : BBC
Antetokounmpo adalah pemain termahal ketujuh di NBA, liga basket profesional pria Amerika Serikat, dan turnamen paling bergengsi di olah raga basket.
Pemain berusia 24 tahun dengan tinggi 2,11 meter ini dijagokan memenangkan trofi Most Valuable Player (MVP), yang dianggap sebagai penghargaan "terbaik di dunia" bagi pebasket.
Berjuang dari Bawah
Menurut Antetokounmpo, kondisi saat ini sangat berbeda dengan dahulu ketika ia dan adiknya berkeliling di jalanan Athena, menjajakan produk-produk bermerek tiruan.
"Pekerjaan ini merupakan salah satu cara untuk membantu orang tua mereka mencari nafkah," kenang Antetokounmpo seperti dikutip BBC, Senin (8/4).
Antetokounmpo merasakan status migran kedua orang tuanya, Charles dan Veronica Antetokounmpo, sangat membatasi kesempatan kerja mereka.

Antetokounmpo, tampak bersama ayah dan saudara-saudaranya. Sumber : Instagram @giannis_an34
"Kami menjual kacamata dan jam. Lalu kami beralih ke CD, DVD. Saya adalah salesman terbaik. Kalau dagangan laku, berarti kami bisa makan," kata Antetokounmpo dalam acara televisi Amerika "60 Minutes".
Meskipun lahir di Yunani, Antetokounmpo tidak secara legal berhak mendapatkan kewarganegaraan. Sampai usia 18 tahun, ia tidak memiliki kewarganegaraan, karena ia juga tidak memiliki dokumen identitas Nigeria.
Demi membantu anak-anak mereka berbaur, Charles sang ayah, memberikan kedua anaknya nama Yunani dan mendorong mereka untuk menjadikan basket sebagai hobi dan pilihan karier. Basket memang sangat populer di Yunani.
Antetokounmpo mulai bermain basket pada 2007. Empat tahun kemudian, pencari bakat dari NBA menemukannya di tim divisi dua Yunani. Saat itu ia sedang berlatih di gelanggang olah raga tanpa pemanas ruangan ataupun air panas untuk mandi usai latihan.
Antetokounmpo memiliki 'lebar sayap' wingspan sepanjang 2,21 m. Dia termasuk pemilik 20 wingspan terpanjang di antara hampir 500 pemain NBA di musim 2018-2019.
Antetokounmpo menerima kontrak bersama Bucks setelah mendapat jaminan bahwa keluarganya akan bisa menyusulnya ke AS. Perjalanannya ke Amerika adalah penerbangan pertamanya ke luar negeri.
Kesuksesan Antetokounmpo
Kesuksesan Antetokounmpo lebih mengagumkan lagi karena Bucks bukan tim papan atas di NBA. Mereka belum pernah sampai ke babak final sejak sejak 1971.

Sumber : BBC
Berbasis di negara bagian Wisconsin, Milwaukee Bucks adalah salah satu dari apa yang disebut komentator olahraga Amerika "tim tidak laku"—tim yang diperkirakan kesulitan mengisi barisan kursi penonton di arena mereka. Kedatangan Antetokounmpo, membuat kursi tim Bucks sekarang hampir selalu penuh. Penyebabnya sederhana; para penonton ingin melihat aksi "Si Gila dari Yunani".
Ia adalah simbol perubahan. Bucks jadi tim NBA terbaik di musim ini, memenangkan hampir 75% pertandingan mereka. Antetokounmpo adalah pencetak skor terbanyak, juga memimpin dalam assist dan rebound per pertandingan, di Bucks.
Kehebatan Antetokounmpo
Antetokounmpo hebat saat "dunk"—gerakan ketika seorang pemain basket membawa bola ke dalam keranjang.
Sebenarnya ini bukan gerakan yang istimewa–pemain NBA biasanya melakukannya beberapa kali di setiap pertandingan–namun dalam Antetokounmpo memukau para penonton dan komentator dengan melompat ke atas pemain lawan, Tim Hardaway Jr.–pria setinggi 1,98 m–pada Februari tahun lalu.
Gerakannya begitu populer sampai menginspirasi Bucks untuk membuat kaus, tapi produk itu berhenti dijual tak lama kemudian, setelah Antetokounmpo protes.
"Itu bukan tindakan yang benar," ujarnya, menyiratkan bahwa kaus tersebut tidak menghormati Hardway—meskipun ia sendiri telah membagikan foto "dunk" yang populer itu di akun Instagram pribadinya.
Antetokounmpo telah menginjak tahun ketiga dari kontrak empat tahunnya, yang bernilai US$100 juta. Kontrak baru ke depannya jelas makin menggiurkan. Apalagi jika ia memenangkan trofi MVP.