Oleh Redaksi Ceknricek.com
03/23/2022, 11:44 WIB
Ceknricek.com--Hak angket terkait persoalan minyak goreng sebagaimana disampaikan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertujuan untuk menuntaskan kasus kelangkaan minyak goreng dan membongkar mafia pangan.
"Fraksi PKS DPR akan mengajukan hak angket untuk menyelidiki fenomena kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng ini,” kata anggota Fraksi PKS, Netty Prasetiyani lewat keterangannya, Rabu (23/3/22).
Dengan membentuk panitia khusus hak angket, parlemen akan mengetahui masalah kelangkaan minyak goreng di pasaran.
"Biar kita mengetahui dengan jelas di mana akar masalahnya,” jelas Netty.
Pengajuan hak angket sebelumnya sudah disampaikan Komisi VI DPR RI fraksi PKS pada Jumat lalu (18/3/22). Hak angket ini disampaikan terkait masalah kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng di pasaran.
"Usulan ini akan dibawa ke Badan Musyawarah. Disetujui atau tidak, nanti tergantung pendapat fraksi-fraksi," kata Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
Sebelumnya, langkah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng telah menyengsarakan rakyat kalangan menengah ke bawah. Pasalnya, harga minyak di pasaran langsung melonjak tajam dan menyengsarakan rakyat menengah ke bawah.
“Ibu-ibu menjerit, terutama saat banyak keluarga di Indonesia terkena PHK dan dirumahkan akibat Pandemi Covid-19,” kata Netty Prasetiyani, Rabu (23/3/22).
Menurutnya, peraturan pemerintah membuat masyarakat bingung. Pasalnya, ketika harga ditetapkan murah, minyak goreng seketika langka di pasaran. Sementara setelah harga dilepas ke pasar, secara ajaib tiba-tiba minyak goreng banyak ditemukan.
“Artinya selama ini memang ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ‘bermain’ minyak goreng,” katanya.
Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial ini berharap pemerintah tidak kalah dengan kepentingan bisnis para pengusaha. Jangan sampai segelintir orang bisa semena-semena mengatur dan menguasai kebutuhan hidup banyak orang seperti minyak goreng.
"Kenapa Malaysia bisa harganya lebih murah? Apalagi kita ini adalah negara produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak bertahun-tahun lalu. Aneh kalau minyak goreng kita bisa langka dan kalaupun ada justru harganya meroket,”demikian Netty.
Editor: Ariful Hakim