Ceknricek.com -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan profesi atau usaha apapun jika ditekuni dengan tekun dan serius akan membuahkan hasil yang baik. Kegagalan jangan membuat patah semangat, tetapi harus menjadi cambuk untuk berusaha lebih baik lagi. Teman adalah anak tangga untuk mencapai sukses. Untuk itu nilai-nilai sebuah pertemanan atau persahabatan harus dijaga.
"Mungkin orang melihat saya saat ini sudah dalam keadaan sukses. Menjabat sebagai Ketua MPR RI, sebelumnya Ketua DPR RI dan sebelumnya Ketua Bidang Hukum/Keamanan Komisi III DPR RI. Padahal, sebelum terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014, saya telah empat kali gagal maju sebagai Caleg," ujar Bamsoet, Kamis (18/2/21).
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menuturkan, pertama kali maju sebagai Caleg pada Pemilihan Umum (Pemilu) di era Presiden RI kedua, Soeharto. Mendapatkan nomor urut 18, Bamsoet tidak terpilih. Kembali mengikuti Pemilu pada 1997 dengan nomor urut 14, dan gagal lagi. Pada 1999, Bamsoet mendapatkan nomor urut 4, tetapi keberuntungan juga belum berpihak kepadanya.
"Pada Pemilu 2004, saya mendapatkan nomor urut 2 dibawah Priyo Budi Santoso pada Dapil VII Jawa Tengah. Seluruh daya, upaya dan finansial saya kerahkan maksimal agar bisa terpilih. Namun, garis tangan belum berpihak. Saya kembali tidak terpilih karena Partai Golkar hanya mendapatkan satu kursi," kata Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengaku akibat kegagalan tersebut dirinya sempat 'down'. Tapi Tidak patah semangat, Bamsoet kembali mencoba peruntungan sebagai Caleg pada Pemilu 2009.
"Pada Pemilu 2009 saya mendapatkan nomor urut 1 di Dapil VII Jawa Tengah. Tetapi, karena pada Pemilu 2009 dilakukan melalui pemilihan langsung, bukan berdasarkan nomor urut lagi, membuat saya harus tetap berjuang maksimal. Alhamdulillah, di pencalonan kelima tersebut, saya terpilih sebagai anggota legislatif hingga saat ini," urai Bamsoet.
Sebelum menjadi anggota legislatif, Bamsoet juga berkarir sebagai seorang wartawan. Ia memilih menjadi wartawan karena semasa kuliah aktif di pers kampus. Dia tercatat pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Mahasiswa Universitas Jayabaya, wartawan Harian Umum Prioritas, wartawan dan sekretaris redaksi di Majalah Vista, hingga Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya.
"Kehidupan ekonomi saya seperti sekarang ini tidak juga diraih dengan mudah sebelum jadi pengusaha. Saya merintis bisnis dari bawah," pungkas Bamsoet.