Pasar Keuangan AS Melemah di Tengah Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Reuters

Pasar Keuangan AS Melemah di Tengah Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Ceknricek.com -- Saham-saham di Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat (AS), berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan hari Jumat (3/1) sore waktu setempat karena investor khawatir tentang risiko geopolitik di Timur Tengah (Timteng). Nilai tukar (kurs) dolar AS juga sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (3/1).

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 233,92 poin atau 0,81 persen ke 28,634.88 poin. Indeks S&P 500 turun 23 poin atau 0,71 persen ke 3,234.85 poin dan Indeks Komposit Nasdaq turun 71,42 poin atau 0,79 persen menjadi 9.020,77 poin.

Pemimpin top Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah balas dendam setelah Amerika Serikat menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Korps Pengawal Revolusi Pasukan Quds Islam Iran, dalam serangan udara di Baghdad pada Jumat (3/1), televisi Pemerintah Iran melaporkan.

Baca Juga: Pimpinan Militer Iran Tewas Ditembak Amerika, China dan Rusia Bereaksi

Sebagai hasil dari meningkatnya kekhawatiran atas gejolak energi, harga minyak mentah naik lebih dari dua persen. Saham maskapai penerbangan menurun karena kekhawatiran kenaikan harga minyak. Harga saham American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines masing-masing menurun 4,95 persen, 2,05 persen, dan 1,66 persen.

"Peristiwa geopolitik tidak bisa ditebak, tapi periode sebelumnya peningkatan ketegangan menunjukkan bahwa dampak pada pasar yang lebih luas cenderung berumur pendek, dengan efek yang lebih panjang ke pasar lokal dan aset yang secara langsung dipengaruhi oleh ketegangan," kata Kepala Investasi UBS Global Wealth Managament, Mark Haefele, dikutip Reuters.

Pasar Keuangan AS Melemah di Tengah Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
Sumber: AFP

Sementara itu, nilai tukar (kurs) dolar AS sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (3/1), sementara mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss naik menyusul pemogokan fatal. Institute for Supply Management AS mengatakan hari Jumat bahwa indeks manufaktur turun menjadi 47,2 persen pada Desember dari 48,1 persen pada November, menandai pembacaan terendah sejak Juni 2009.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,01 persen menjadi 96,8395 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1167 dolar AS dari 1,1168 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3078 dolar AS dari 1,3135 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6958 dolar AS dari 0,6983 dolar.

Dolar AS dikutip 108,01 yen Jepang, lebih rendah dari 108,55 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9718 franc Swiss dari 0,9722 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2991 dolar Kanada dari 1,2989 dolar Kanada.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait