Ceknricek.com -- Kepala Pasukan Elit Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat terhadap konvoi kedua petinggi militer itu di bandara Baghdad, Jumat (3/1). Selain Soleimani, komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, juga terbunuh dalam serangan itu.
Pentagon membenarkan bahwa serangan roket Amerika Serikat di Baghdad, Irak, pada Jumat pagi menewaskan pimpinan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani, dan menyebut Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap AS di Irak dan Timur Tengah.
Sumber: Reuters
"Berdasarkan arahan Presiden, militer AS mengambil langkah pertahanan yang tegas untuk melindungi personel AS di luar sana dengan membunuh Qassem Soleimani," tulis Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters.
"Serangan ini ditujukan untuk menghalangi rencana serangan oleh Iran pada masa depan. AS akan terus mengambil sikap yang diperlukan untuk melindungi warga dan kepentingannya di seluruh dunia," tambah Pentagon.
Berdasarkan keterangan kelompok paramiliter Irak, tiga buah roket menghantam Bandara Internasional Baghdad sehingga menewaskan dua tamu serta lima orang lainnya yang merupakan anggota kelompok paramiliter itu.
Sumber: Reuters
Pentagon mengatakan bahwa Soleimani mendalangi serangan-serangan di Irak pada beberapa bulan belakangan serta menyetujui aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, awal pekan ini. Soleimani memperoleh ketenaran di dalam dan luar negeri.
Dia memimpin Pasukan Pengawal Revolusioner Iran untuk urusan luar negeri dan memegang peranan kunci dalam pertempuran di Suriah dan Irak. Soleimani juga berperan dalam penyebaran pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, yang berusaha dikendalikan Amerika Serikat dan dua musuh Iran di kawasan, yaitu Arab Saudi dan Israel.
Sejak 1998, Soleimani menjadi Kepala Pasukan Elit Quds, jabatan yang tidak terlalu mencolok untuknya agar bisa terus menguatkan ikatan Iran dengan Hizbullah di Lebanon, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, serta kelompok milisi Syiah di Irak. Sebelumnya, Soleimani berulang kali selamat dari upaya pembunuhan yang direncanakan oleh AS, Israel, dan Arab Saudi selama dua dekade terakhir.
Sumber: Reuters
China dan Rusia ikut bereaksi atas serangan AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat pagi yang menewaskan pemimpin Pasukan Elit Quds Iran, Mayor Jenderal Qaseem Soleimani. Menanggapi pembunuhan itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan China secara konsisten menentang penggunaan kekerasan dalam hubungan internasional.
Baca Juga: Dapat Informasi Serangan, Putin Telepon Trump Ucapkan Terima Kasih
China mendesak pihak-pihak yang terkait, khususnya Amerika Serikat, untuk tenang dan mengendalikan diri demi menghindari ketegangan lebih lanjut, demikian disampaikan juru bicara kementerian, Geng Shuang. Ia juga menambahkan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah harus selalu ditegakkan.
Sementara itu seperti dilansir dari Kantor Berita Rusia RIA Novosti., Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyebut serangan pembunuhan tokoh militer Iran itu akan meningkatkan ketegangan di kawasan.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.