PBSI Beberkan Penyebab Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

PBSI Beberkan Penyebab Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal

Ceknricek.com -- Pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie meninggal dunia usai kolaps saat bermain di Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2024 di GOR Among Rogo Jogja, Minggu (30/6/24) malam. Zhang Zhi Jie dinyatakan mengalami henti jantung.

Kabid Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy menyampaikan kronologi meninggalnya Zhang Zhi Jie.

"Zhang Zhi Jie tiba-tiba kolaps dalam pertandingan melawan Kazuma Kawano dari Jepang di pertandingan terakhir penyisihan kemarin (30/6/24)," ujar Broto saat sesi jumpa pers di kantor KONI DIY, Jogja, Senin (1/7/24).

"Tim medis dan dokter turnamen segera masuk untuk memberikan pertolongan pertama sesuai SOP (standard operating procedure) BWF (Badminton World Federation). Setelah diberikan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan yaitu RSPAU Dr. S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km dengan durasi 10 menit," paparnya.

Lebih lanjut, tim medis di arena menyatakan Zhang mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat, sehingga Zhang harus dilarikan ke rumah sakit.

"Hanya memerlukan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan untuk segera dibawa ke ambulans," ungkap Broto.

"Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai prosedur. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr S. Hardjolukito," katanya.

Sesampainya di rumah sakit, Zhang dilakukan assessment. Ternyata, denyut nadi Zhang sudah tidak terdeteksi dan napasnya juga sudah tidak ada. Prosedur medis Pijat Jantung dilakukan.

"Sampai di UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito, korban dilakukan assesment dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis Pijat Jantung Luar," sebutnya.

"Prosedur Pijat Jantung Luar disertai alat bantu napas selama 3 jam, korban tidak menunjukkan respon sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China," papar Broto.

Meski sudah dinyatakan meninggal, tim ofisial China meminta Zhang dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Pada kondisi tersebut, ada permintaan dari official team China agar korban ditransfer ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tatalaksana lebih lanjut. Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder," kata Broto.

Tindakan medis dilakukan di RSUP Dr Sardjito. Hasilnya pun sama dengan RSPAU Dr S. Hardjolukito, Zhang dinyatakan meninggal dunia lantaran mengalami henti jantung mendadak.

"Di UGD SUP Dr Sardjito, korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam. Akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tatalaksana penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan penjelasan kepada official team China maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB," papar Broto.

"Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," pungkasnya. 


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait