Pelaku Seni di Jakarta Tolak Pembangunan Hotel Revitalisasi Kawasan TIM | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Kompas

Pelaku Seni di Jakarta Tolak Pembangunan Hotel Revitalisasi Kawasan TIM

Ceknricek.com -- Sejumlah seniman menolak proyek pembangunan hotel di revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

“Kami bukannya menolak revitalisasi TIM, yang kami tolak pembangunan hotelnya. Itu kan tidak sesuai dengan citra TIM sebagai art center,” ungkap seniman Arie F Batubara, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (25/11).

Menurut  Arie, keberadaan hotel yang rencananya dikelola PT Jakarta Propetindo (Jakpro) itu, lambat laun akan mengubah fungsi TIM sebagai kawasan untuk mengekspresikan seni menjadi kawasan komersil yang digunakan untuk meraup keuntungan.

Lebih lanjut, dalam desain yang dimenangkan oleh arsitek Andra Matin pada 2007, tidak terdapat gagasan untuk membangun hotel dalam revitalisasi TIM sebagai pusat kesenian di Ibu kota.

“Pada lomba desain untuk revitalisasi TIM tahun 2007, dalam masterplan revitalisasi TIM tidak ada yang namanya pembangunan hotel,” kata Arie.

Pernyataan Cikini

Sebelumnya, dalam diskusi bertajuk “PKJ-TIM Mau Dibawa Kemana?” di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Rabu (20/11), para seniman--antara lain: Radhar Panca Dahana, Taufiq Ismail, Mogan Pasaribu, dan Abdul Hadi WM--mengemukakan penolakan lewat “Pernyataan Cikini”.

Selain para seniman, diskusi itu menghadirkan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diwakaili Taufik Azhar, anggota Komisi B DPRD DKI yang membidangi urusan ekonomi, dan Dadang Solihin, Deputi Gubernur Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata.

Sumber: Istimewa

Namun di tengah diskusi yang terjadi adu mulut yang panas antara seniman dengan Deputi Gubernur Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata. Sejumlah seniman kemudian mengajak rekannya untuk membubarkan acara tersebut.

Untuk diketahui, proyek revitalisasi direncanakan menghabiskan dana Rp1,8 triliun. Sumber dananya berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) DKI Jakarta tahun 2019 sebesar Rp200 miliar.

Dana tersebut diperuntukkan dalam dua tahap pembangunan TIM. Pada tahap pertama tahun 2019, dilakukan pembangunan gedung baru beserta fasilitas penunjang dengan alokasi anggaran Rp501,5 miliar.

Selanjutnya, tahap dua pada tahun 2020, revitalisasi dilakukan terhadap bangunan yang sudah ada, dan penataan ruang terbuka hijau dengan alokasi dana sebesar Rp1,3 triliun.

Bukan Untuk Komersialisasi

Secara terpisah, Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto angkat  bicara soal revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Dwi memastikan apa pun hasil keuntungan dari revitalisasi Taman Ismail Marzuki akan dikembalikan ke TIM.

Sumber: Detik

"Mungkin istilah komersialisasi itu yang harus dijernihkan, komersialisasi itu digunakan, sudah berkali-kali saya sampaikan, itu hasil optimalisasi, bukan komersialisasi dan itu akan dikembalikan ke TIM ini nantinya siapa pun yang urus," ucap Dwi, Senin (25/11).

Dwi juga mengungkapkan, siapa pun nantinya yang mengelola Taman Ismail Marzuki hasilnya tidak akan dijadikan untung. Dia mengungkapkan hasil dari pengelolaan akan dikembalikan ke TIM sendiri.

"Kalau mau dikelola gini loh supaya nanti benar-benar meringankan juga APBD DKI dalam rawat fasilitas modern ini. Jadi itu supaya nggak rancu," ujarnya.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait