Ceknricek.com--Pemerintah akan membeli 1 juta pil Molnupiravir untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19. Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Senayan, Jakarta. Menurut Menkes, saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat beberapa waktu, ia sudah melakukan kerja sama dengan pihak Merck.
“Rencananya kita akan beli dulu sementara 600.000 sampai 1 juta tablet bulan Desember,” kata Budi.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi belum bisa memastikan kapan obat Covid-19 itu sampai di Indonesia. Hal ini lantaran masih menunggu uji klinis dan kepastian produksinya.
Pembelian obat Covid-19, menurut Budi, sebagai langkah antisipasi apabila di akhir tahun nanti ada lonjakan kasus. Budi juga menyampaikan, Indonesia sedang melakukan pendaftaran lisensi pil Molnupiravir kepada Merck. Menurutnya, proses tersebut sudah masuk ke tahap finalisasi.
Budi pun berharap proses tersebut segera selesai sehingga tahun depan Indonesia bisa memproduksi pil Molnupiravir guna memperkuat sistem kesehatan dalam negeri. Menkes menyampaikan, pil Molnupiravir ini adalah obat yang diberikan kepada pasien Covid-19 yang saturasinya masih di atas 95. Ia mengatakan, setiap pasien setidaknya membutuhkan 40 tablet dalam 5 hari. “Masih 94 atau 95 (saturasi) dikasih obat ini hasil uji klinis di luar negeri 50 persen bisa sembuh, enggak masuk rumah sakit,” pungkas Budi Gunadi Sadikin.
Editor: Ariful Hakim
