Pengunjuk Rasa Duduki Bandara Hong Kong di Tengah Kekhawatiran Meningkatnya Kekerasan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Antaranews.com

Pengunjuk Rasa Duduki Bandara Hong Kong di Tengah Kekhawatiran Meningkatnya Kekerasan

Ceknricek.com -- Pengunjung yang tiba di bandara Hong Kong, Jumat (26/7), disambut oleh lebih dari 1.000 pemrotes berpakaian hitam yang berkemah di aula kedatangan. Para demonstran itu meneriakkan "Bebaskan Hong Kong!" dan slogan-slogan lain yang menyerukan penyelidikan taktik polisi atas serangan terhadap aktivis pro-demokrasi.

Ketika penumpang keluar dari area pengambilan bagasi, dari tempat-tempat seperti Dallas, Doha dan Shanghai, mereka diapit oleh orang-orang yang memegang tanda peringatan bahwa Hong Kong tidak lagi aman. Beberapa di antara mereka mengenakan topi keras dan membawa payung, simbol gerakan pro-demokrasi Hong Kong.

Otoritas bandara mengatakan sejumlah operasi tetap berjalan normal, namun penumpang diimbau agar datang lebih awal mengingat kemungkinan adanya gangguan penerbangan.

Hong Kong, bekas  koloni Inggris yang kembali ke China pada 1997, terseret dalam krisis politik paling buruk dalam beberapa dekade terakhir. Aksi protes terus meningkat sejak dua bulan lalu. Kondisi ini  menjadi salah satu tantangan terberat bagi pemimpin China Xi Jinping sejak pelantikannya.

Lahir pada 1953, Xi merupakan putra dari salah seorang pendiri Partai Komunis. Dia bergabung dengan partai pada tahun 1974 dan menapak karier hingga menjadi presiden pada tahun 2013.

Demo  HongKong. Sumber: Free Press

Ia bisa kembali menjadi presiden setelah jabatan keduanya berakhir pada 2023, karena pembatasan dua kali lima tahun dicabut oleh parlemen China, Maret 2018 lalu. Di bawah kepemimpinannya, China menempuh reformasi ekonomi, kampanye antikorupsi yang tegas, dan kebangkitan nasionalisme namun dengan pemberangusan hak-hak asasi.

Aksi protes di Hong Kong menjadi salah satu tantangan terberat bagi Xi Jinping. Massa bahkan sempat melakukan aksi perusakan kantor perwakilan utama China akhir pekan lalu. Hal tersebut memicu peringatan dari China, bahwa tindakan itu merupakan serangan terhadap kedaulatan China.

Sikap marah yang dimulai dari tanggapan terhadap RUU ekstradisi--kini ditangguhkan--yang memungkinkan terdakwa diekstradisi ke daratan China untuk diadili, tampak makin melebar. Tuntutan mencakup demokrasi yang lebih besar, pengunduran diri kepala eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dan bahkan pengusiran turis China dari Hong Kong.

Demo HongKong. Sumber: The Epoch Times

Reuters melaporkan, sejumlah pengunjuk rasa yang menggunakan helm melakukan aksi duduk di area kedatangan bandara. Mereka mengangkat plakat yang meminta pemerintah untuk mencabut RUU ekstradisi sepenuhnya, sambil meneriakkan "Bebaskan Hong Kong".

"Dunia telah menyaksikan kami dalam beberapa pekan belakangan," kata Jeremy Tam, mantan pilot sekaligus anggota dewan yang menjadi panitia aksi protes bersama dengan karyawan sektor penerbangan lainnya. "Kami yakin bahwa bandara merupakan cara paling tepat untuk memberitahu semua turis tentang apa yang sedang terjadi di Hong Kong." 



Berita Terkait