Ceknricek.com - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komisi Nasional Perempuan melindungi artis Vannesa Angel dalam kasus sindikat prostitusi online yang menjeratnya. Permintaan tersebut disampaikan Ketua Presidium IPW Neta S. Pane melalui siaran pers, di Jakarta, Sabtu (30/3).
Alasannya, Vanessa dapat menjadi whistleblower untuk mengungkap sindikat prostitusi online di Indonesia yang diduga melibatkan pengusaha, pejabat, dan oknum aparat keamanan.
Jika tidak dilindungi, kata Neta, lembaganya khawatir artis penyanyi, pesinetron dan pemain Film Televisi (FTV) berusia 27 tahun itu rentan menerima teror dan kriminalisasi. Neta mengatakan IPW mendapat informasi, Vanessa kerap diteror hingga merasa tertekan. Ia bahkan disebut sempat berniat bunuh diri dan tiga kali dilarikan ke rumah sakit.
IPW menduga Vanessa mengetahui jaringan besar prostitusi online yang melibatkan banyak tokoh. Termasuk adanya penyanyi terkenal yang bertarif Rp300 juta sekali order.

Sumber : Jawa Pos
IPW menaruh harapan besar terhadap Komisi Nasional Perempuan turun tangan untuk memastikan keamanan Vanessa Angel. Oleh karena Neta meminta Komisi Perempuan harus turun tangan untuk keamanan Vanessa.
IPW juga mempertanyakan kredibilitas Polda Jawa Timur. Menurut Neta, foto-foto wanita yang dipaparkan Polda Jatim itu sebagai artis yang terlibat prostitusi online, tidak ada satu pun yang diusut hingga kini.
Neta mengungkapkan, IPW sangat menyesalkan dalam kasus pemberantasan perdagangan perempuan, terutama prostitusi online, Polda Jatim sebagai aparatur negara lebih cenderung memunculkan sensasi untuk menciptakan pencitraan, ketimbang mengusutnya secara tuntas atau menyelesaikan akar masalah.
Bahkan dalam kasus Vannesa, artis ini dikriminalisasi dengan UU ITE Pasal 27 ayat 1, dengan ancaman hukuman penjara selama 6 tahun. Sementara sang mucikari yang menyebarkan foto Vannesa tidak dikenakan UU ITE Pasal 27 ayat 1.
"Sejak awal Polda Jatim sudah memperlakukan Vannesa sedemikian rupa, padahal posisinya saat itu baru sebagai saksi, sementara lelaki konsumennya dan puluhan artis lain yang sempat ditunjukkan Polda Jatim fotonya di dalam jumpa pers, kini disembunyikan dengan rapi. Ada apa dengan Polda Jatim," tutup Neta.