Ceknricek.com -- Menyusul kabar pilot dan pramugari maskapai penerbangan Garuda mogok kerja, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung turun tangan. Ia mengaku akan menyurati maskapai Garuda Indonesia terkait kabar tersebut.
Aksi mogok pilot dan pramugari maskapai Garuda Indonesia dipicu oleh kontroversi hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan penerbangan nasional tersebut.
"Saya sudah berkomunikasi. Hari Senin (29/4), saya akan kirim surat ke mereka," kata Budi di acara Car Free Day Jakarta, seperti dikutip Antara, Minggu (28/4).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah). Sumber : Antara
Budi meminta para pilot dan pramugari maskapai Garuda Indonesia menahan diri dari aksi mogok agar tidak mengganggu operasional penerbangan.
Sebelumnya, beredar surat yang berisi rencana aksi mogok Sekitar Pekerja Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG), namun dibantah Presiden APG, Capt Bintang Hardiono. Ia mengatakan surat itu hanya hoaks, namun pihaknya tetap akan menyikapi pemberitaan maskapai Garuda Indonesia belakangan ini, terutama soal laporan keuangan tahun 2018 yang dinilai ada kejanggalan.
Pernyataan tersebut menyusul sikap dua komisaris Garuda Indonesia yang tidak setuju dengan laporan keuangan 2018. Mereka adalah Chairal Tanjung, adik pengusaha nasional, Chairul Tanjung, dan Dony Oskaria. Keduanya merupakan perwakilan dari PT Trans Airways, pemegang saham Garuda Indonesia dengan kepemilikan sebesar 25,61 persen.
Garuda Indonesia disebut akan mengantongi US$239 juta dari PT Mahata Aero Teknologi, dimana US$28 juta di antaranya merupakan bagi hasil antara Garuda dan maskapai Sriwjaya. Pendapatan dari Mahata tersebut belum masuk ke kas Garuda Indonesia, namun sudah dicantumkan di laporan keuangan 2018.