Plt Mensos Ungkap Solidaritas Sosial Modal Hadapi Pandemi COVID-19 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Plt Mensos Muhadjir Effendy (Kemenko PMK)

Plt Mensos Ungkap Solidaritas Sosial Modal Hadapi Pandemi COVID-19

Ceknricek.com -- Kekuatan solidaritas sosial dan nasionalisme bangsa Indonesia menentukan arah bangsa ke depan terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Hal ini diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial Muhadjir Effendy dalam webinar bertema Membedah Kesetiakawanan Sosial di Masa Pandemi COVID-19 Dalam Perspektif Kaum Milenial di Jakarta, Kamis, (17/12/20).

"Momentum pandemi COVID-19 ini sangat strategis karena melihat seberapa kuat solidaritas dan nasionalisme kita," ujarnya.

Lebih lanjut Muhadjir menyatakan tanpa adanya solidaritas sosial tidak mungkin tercipta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan jiwa nasionalisme di masyarakat.

Mantan Mendikbud ini mengatakan solidaritas sosial tidak hanya berlaku bagi Indonesia saja namun secara universal. Setiap negara yang ingin membangun persatuan yang kokoh maka dapat dilihat sejauh mana solidaritas sosial tumbuh dan berkembang atau dipelihara.

Atas dasar tersebut, tokoh Muhammadiyah ini menegaskan upaya memperteguh nasionalisme dan solidaritas harus terus ditingkatkan terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Baik itu memperteguh nasionalisme secara edugrafis maupun memperteguh solidaritas sosial secara nomotetis dalam memanfaatkan momentum pandemi COVID-19," imbuhnya.

Muhadjir yang juga Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut menambahkan pandemi COVID-19 memiliki dua sisi. Pertama, kondisi saat ini telah merenggut nyawa manusia hingga jutaan di tingkat global akibat terinfeksi virus.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI SURYOPRATOMO

Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga menyadarkan manusia bagaimana menyelamatkan bumi yang rusak akibat tindakan eksplorasi sumber daya alam secara berlebihan.

"COVID-19 menyadarkan kita bahwa dunia ini sudah padat polusi," cetusnya.

Hal itu dapat dilihat dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau karantina wilayah yang dilakukan oleh sejumlah negara membawa dampak yang cukup baik dimana tingkat pencemaran udara menurun jika dibandingkan sebelum COVID-19.

"Melalui COVID-19 Tuhan mengingatkan kita betapa manusia di dunia ini semakin rakus," pungkasnya.

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan melalui #pesanibu yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak guna mencegah penularan COVID-19.

Baca juga: Kenali Risiko Mobilitas Agar Terhindar Covid-19

Baca juga: KPK Dalami Penerapan Pasal Ancaman Pidana Mati Terkait Kasus Mensos



Berita Terkait