Oleh Redaksi Ceknricek.com
07/30/2021, 11:06 WIB
Ceknricek.com -- Prodia menghadirkan pemeriksaan kesehatan untuk memprediksi risiko gangguan saraf seseorang berdasarkan profil genetik demi mendukung pengobatan generasi baru (next generation medicine) yang bersifat personal, prediktif, preventif dan partisipatori (4P).
Product Manager Prodia, Trilis Yulianti mengatakan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, tingkat prevalensi dari penyakit saraf terutama stroke mencapai 15,4 persen dari total populasi seluruh masyarakat di Indonesia.
"Tingginya prevalensi penyakit saraf di Indonesia memacu kami untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan yang mampu memprediksi risiko gangguan saraf berdasarkan profil genetik seseorang atau disebut Neurogenomics," papar Trilis dalam siaran tertulis, Jumat (30/7/21).
Menurut dia Neurogenomics merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan genetik seseorang terhadap penyakit yang berkaitan dengan gangguan saraf seperti Alzheimer, Sklerosis Lateral Amiotrofik, Gangguan Bipolar, Epilepsi, Aneurisma intrakranial, Migrain, Sklerosis Ganda, Parkinson, Skizofrenia, dan Stroke.
"Pemeriksaan Neurogenomics menghitung risiko varian-varian gen yang dipersonalisasi (personalised) sehingga masing-masing individu mengetahui risikonya dan dapat menentukan upaya pencegahan penyakit saraf secara personal," imbuhnya.
Berbagai penelitian, menurut Trilis, hingga saat ini menunjukkan bahwa munculnya penyakit tersebut dipengaruhi oleh adanya interaksi antara genetik, gaya hidup serta kondisi medis yang lain.
"Artinya apabila secara genetik seseorang memiliki kerentanan terhadap gangguan saraf atau penyakit tertentu namun pola hidup dan makanan terjaga dengan baik, maka kemunculan penyakit dapat ditunda begitupun sebaliknya," jelas Trilis.
Trilis pun berharap lewat inovasi yang mereka lakukan dapat menjadi semacam pengingat bagi individu agar lebih termotivasi untuk melakukan upaya pencegahan munculnya penyakit saraf di kemudian hari.
Lebih lanjut dia menjelaskan pada hasil pemeriksaan Neurogenomics, skor risiko keseluruhan akan memberikan kesimpulan terhadap suatu penyakit berdasarkan gen yang diperiksa secara keseluruhan dan dibagi menjadi empat jenis.
Pertama, High Risk, yaitu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi; lalu Potential Risk yaitu memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi.
Kemudian Average Risk yaitu memiliki risiko yang sama untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi; dan Low Risk yaitu memiliki risiko yang lebih rendah untuk terjadinya penyakit dibandingkan dengan rata-rata populasi.
"Pemeriksaan ini merupakan penunjang pengobatan prediktif, yang dapat diperiksa juga oleh keluarga pasien dengan riwayat gangguan saraf atau memiliki penyakit gangguan saraf," tandasnya.