Presiden Joko Widodo Terima Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Setneg.go.id

Presiden Joko Widodo Terima Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi

Ceknricek.com -- Presiden Joko Widodo Jokowi menerima kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, di Istana Bogor, Rabu (24/7).

Tiba di Indonesia sekitar pukul 08.51 WIB, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan dijemput langsung Presiden Jokowi, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Dalam perjalanan ke Bogor, rombongan melewati kawasan Bunderan Hotel Indonesia yang menjadi "ikon" ibu kota. Presiden ingin menunjukkan pesatnya pembangunan di Indonesia, terutama setelah fasilitas Moda Raya Terpadu (MRT) tersedia di kawasan tersebut karena kunjungan kenegaraan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Khalifah bin Zayid al-Nahyan terakhir dilakukan pada 1990, 29 tahun silam.

Jokowi dan Mohamed tiba di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7) sekitar pukul 10.30 WIB. Acara diawali upacara penyambutan dan pemeriksaan pasukan.

Sesudah itu, Jokowi dan Putra Mahkota Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan menanam pohon damar (Agathis dammara (Lamb.Rich) di halaman Istana Kepresidenan Bogor.

Foto: Setneg.go.id

Keduanya terlihat menyendok tanah dengan sekop ke bibit pohon damar setinggi sekitar 1 meter tersebut lalu menyiramkan air ke lubang pohon sambil sesekali berbincang.

Dalam kunjungan ini sejumlah kerja sama bakal dibahas. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan tiga kerja sama sudah pasti akan diteken dalam pertemuan itu. Yakni, kerja sama di proyek pembangunan fasilitas pengolahan minyak atau proyek revitalisasi kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur. RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang tengah dibangun PT Pertamina.

Kedua, kerja sama di pengembangan industri petrokimia dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Ketiga, kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia Maspion di Surabaya, Jawa Timur.

Sumber: Detik

Total nilai investasi dari tiga kerja sama tersebut mencapai 9 miliar dolar AS atau setara Rp125,5 triliun.

Selain tiga proyek tadi, Indonesia juga akan menawarkan 21 daftar investasi lagi ke UEA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan total nilai investasi itu mencapai US$91 miliar (setara Rp1.274 triliun).

Salah satu proyek yang bakal ditawarkan adalah pengembangan destinasi pariwisata prioritas Indonesia, seperti Sei Mangkei, Simalungun dan Danau Toba (Sumatra Utara) serta Mandalika (Nusa Tenggara Barat).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca dagang Indonesia dengan UEA defisit sejak 2017.



Berita Terkait