Prodia Hadirkan Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Prodia Hadirkan Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif

Ceknricek.com -- Emiten pemeriksaan laboratorium kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menghadirkan pemeriksaan Anti Sars-Cov-2 kuantitatif (spike-receptor binding domain/spike-RBD) yang bertujuan mengukur titer antibodi terhadap virus korona.

Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan, pemeriksaan Anti Sars-Cov-2 kuantitatif berfungsi sebagai baseline kuantitatif antibodi SARS COV-2 untuk mengevaluasi respons imun individu terhadap virus. Hal ini memungkinkan dokter menilai perubahan respons imun individu terhadap virus dari waktu ke waktu dalam bentuk numerik.

“Pemeriksaan anti Sars-Cov-2 kuantitatif sejalan komitmen kami untuk berkontribusi terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia, kami berupaya menyediakan pemeriksaan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat pada masa pandemi ini,” ujar Dewi dalam keterangan resmi baru-baru ini.

Untuk diketahui, titer antibodi yang diperiksa adalah antibodi terhadap protein khusus dari virus, yaitu spike-RBD. Menurut Dewi, antibodi terbentuk tidak hanya oleh vaksinasi, tetapi infeksi alami yang juga memicu tubuh membentuk antibodi.

“Oleh karena itu, pemeriksaan tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh seseorang yang pernah didiagnosis Covid-19 untuk melihat seberapa besar titer antibodi yang dimiliki pendonor,” ujar dia.

Perbedaan dengan pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 kualitatif terletak pada target protein yang digunakan. Anti SARS-CoV-2 kualitatif mendeteksi antibodi terhadap protein nucleocapsid (N), sedangkan pemeriksaan anti SARS-CoV-2 kuantitatif mendeteksi antibodi terhadap protein Spike-RBD.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI VINA PANDUWINATA

Receptor binding domain (RBD) protein spike (S) SARS-CoV-2 digunakan oleh virus untuk masuk ke dalam sel manusia melalui ikatan dengan reseptor ACE-2. Dengan terbentuknya antibodi terhadap protein S-RBD pada seseorang, apabila ada virus SARS-CoV-2 masuk, antibodi ini akan melakukan blocking terhadap virus, sehingga tidak dapat menginfeksi sel dan bereplikasi.

Metode yang digunakan dalam pemeriksaan anti SARS-CoV-2 kuantitatif adalah Electro Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) yang menggunakan protein rekombinan mewakili RBD antigen S, mengukur antibodi spesifik dengan afinitas tinggi terhadap SARS-CoV-2 secara kuantitatif dalam serum pasien dengan satuan U/ml (1 U/ml setara dengan 0.972 BAU/ml satuan standar internasional dari WHO).

Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif disarankan bagi penyintas Covid-19 atau orang yang pernah terinfeksi Covid-19, pasien pasca vaksinasi Covid-19, dan terapi plasma konvalesen (skrining pendonor dan pemantauan resipien).

“Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif dilakukan umumnya 14 hari setelah dosis vaksin terakhir diberikan sudah terjadi serokonversi, lalu secara berkala setiap 3-6 bulan; secara berkala 3-6 bulan untuk para penyintas; dan sebelum memberikan donor plasma konvalesen,” tandas Dewi. 

Baca juga: Prodia dan Good Doctor Kerja Sama Permudah Akses Kesehatan

Baca juag: Prodia Scientific Day Bagikan Informasi Imunitas Ditengah Pandemi



Berita Terkait