RNI (Rangkaian Ngopi Imajiner) bersama Gus Dur
Ceknricek.com--“Ini perlu dicermati Mas..tenan iki..di tengah hebohnya KMP (Kabinet Merah Putih), ada teman milenial saya mengirim puisinya...," tetiba Gus Dur mengatakan hal itu di tengah rinai gerimis pagi hari. Saya terkesima sejenak, tatkala gerimis begini hendak membahas puisi..?
Namun belum sempat memberi reaksi, beliau melanjutkan, “..Menteri-menteri tampil bak influencer, followers naik, janji turun dalam scroll. Gemuk? Yes, jumlahnya banyak, tapi fungsi? Ah, itu hanya bumbu dalam feed politik penuh sponsor. Panggung kabinet seperti sirkus dalam thread, satu bertugas, yang lain hanya filler, kursi menteri dibagikan bak giveaway, yang menang siapa cepat dia dapat, tanpa check and balance. Militerisme masuk seperti adware yang tak bisa di-skip, berjaga-jaga di latar belakang, ready for action. Wajah baru, seragam lama, penuh bintang di lapel, siap unjuk power lewat notifikasi tak terduga. Sementara rakyat menonton, menunggu buffering janji berubah jadi realita, tapi di balik layar, setting sistem kembali ke default…’’
Gus Dur masih melanjutkan, “Itulah nukilan puisi ala gen Z dengan bahasa-bahasa kekinian lhoo…saya coba memahami dan kiranya cukup menukik serta tajam. Kabinet gemuk adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pemerintahan dengan jumlah menteri dan pejabat tinggi yang besar, sering kali diambil dari berbagai partai politik untuk menciptakan keseimbangan dan stabilitas politik.
Dalam konteks kabinet Prabowo, langkah ini diambil untuk merangkul berbagai kepentingan politik dan menjaga stabilitas koalisi besar yang telah terbentuk. Namun, di sisi lain, kabinet gemuk juga membawa tantangan, seperti potensi inefisiensi, kesulitan dalam koordinasi, dan tumpang tindih kewenangan. Oleh karena itu, presiden terpilih perlu mengembangkan mekanisme yang tidak hanya menjaga harmoni politik, tetapi juga meningkatkan kinerja organisasi pemerintahan.
Tak diduga, mencuat kasus ada oknum di jajaran Kementerian Komunikasi dan Digital malah ‘membina’ 1000 website judi online (judol) yang harusnya dimatikan eh malah dipelihara agar terima pemasukan mencapai 8,5 milyar per bulan..nah lhoo. Belum lagi ramainya kontroversi seputar penangkapan dan pengungkapan kasus impor gula mantan tim sukses Mas Anies si Tom Lembong.
Kita bersama bakal menjadi saksi bagaimana pola dan interaksi kementerian dalam jajaran KMP bersama mitra-mitra terkait mengatasi masalah ini. Tidak saja dengan cepat, tetapi juga integratif dan menumpas hingga akar bukan di permukaan gunung es belaka. Kesigapan dan efektivitas kabinet gemuk sungguh diuji, belum lagi beragam permasalahan lainnya tetap menanti.
Weleh..weleh..sungguh mumet jadi Mas Bowo, semangat dan tekad membara belaka agaknya tak akan memadai dalam proses membenahi beragam warisan Mulyono yang tentu takkan se-sederhana kelihatannya. Sebagai seniornya saya sungguh berharap retreat politik di Magelang menawarkan kesempatan bagi kabinet untuk mengkonsolidasikan diri, membangun visi bersama, dan memperkuat koordinasi kebijakan antar-kementerian.
Berakar pada filosofi pembelajaran transformatif, retret menawarkan pengalaman yang memungkinkan peserta melihat kehidupan atau pekerjaan mereka melalui sudut pandang baru.
Pendekatan ini mendorong peserta untuk menantang prasangka, mencari wawasan baru, dan merangkul perubahan, yang pada akhirnya mengarah pada transformasi pribadi maupun tim dan tujuan hidup yang baru. Dengan sinergi yang baik, kabinet gemuk ini dapat bergerak dinamis dan efektif, memastikan bahwa pemerintah berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan masyarakat. Semoga demikian...," Gus Dur memungkasi dan menghilang.
Saya masih tertegun, berusaha memahami penuturan beliau di tengah romantisnya pagi gerimis ini. Ya, kita semua tentu berharap capaian bersama bakal mewujudkan Indonesia Emas bagi semua.
*) Greg Teguh Santoso, sudah tuntas studi doctoral dan tengah berkelana dalam ranah Knowledge Management and Digital Communication.
Editor: Ariful Hakim