Puluhan Ribu Orang Desak Pemimpin Hong Kong Mundur | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto : South China Morning Post

Puluhan Ribu Orang Desak Pemimpin Hong Kong Mundur

Ceknricek.com --  Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong, Minggu (16/6). Mengenakan pakaian serba hitam, mereka menuntut pemimpin kota itu untuk mundur.

Aksi demonstrasi itu terjadi sehari setelah Kepala Eksekutif Hong Kong yang didukung Beijing, Carrie Lam, membekukan rancangan undang-undang ekstradisi. Ia menunda untuk waktu yang tidak ditentukan RUU yang dapat mengirim orang ke China Daratan untuk menghadapi pengadilan, dan menyampaikan "kepedihan yang mendalam dan penyesalan".

Carrie Lam (Foto : The Canberra Times)

Tindakan tersebut adalah salah satu perubahan politik paling penting oleh pemerintah Hong Kong sejak Inggris mengembalikan wilayah itu kepada China pada 1997, dan itu mengundang pertanyaan mengenai kemampuan Lam untuk terus memimpin kota tersebut.

Para aktivis mendirikan gazebo untuk pengunjuk rasa, beberapa membawa bunga putih. Mereka mulai berkumpul di Taman Victoria dan bergerak menuju kantor-kantor pusat pemerintahan Hong Kong.

“Saya berniat tidak datang hari ini, tetapi ketika saya melihat apa yang terjadi pada hari Rabu (12/6), orang-orang Hong Kong dihancurkan, itu sangat menyakitkan. Jadi saya memutuskan untuk turun,” kata seorang pemrotes Matt Chan yang sedang menunggu untuk bergabung dengan demonstran seperti dikutip dari Reuters.

Bentrokan keras pada Rabu (12/6), ketika polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pemrotes menjadi berita utama global dan memaksa sebagian bank menutup cabang mereka.

Foto : Jalantoday

Para kritikus mengatakan undang-undang ekstradisi yang direncanakan dapat mengancam kedaulatan hukum Hong Kong dan reputasi internasionalnya sebagai pusat keuangan Asia. Beberapa taipan Hong Kong telah mulai memindahkan kekayaan pribadi ke luar negeri.

Investor aktivis David Webb, dalam buletin pada hari Minggu, mengatakan jika Carrie Lam adalah saham ia akan merekomendasikan menjualnya dengan target harga nol.

“Sebut saja itu perdagangan Carrie. Dia telah kehilangan kepercayaan publik tanpa dapat ditarik kembali," kata Webb. "Pikirannya ada di Beijing, sementara menyatakan dukungan publik untuk saat ini, sangat jelas ia memotong jalan dengan menjauhkan diri dari RUU tersebut dalam beberapa hari terakhir," imbuhnya.

Protes telah menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis politik, sama seperti demonstrasi berbulan-bulan "Pendudukan" pro-demokrasi pada tahun 2014, menambah tekanan pada pemerintahan Lam dan pendukungnya di Beijing.

Foto : The Irish Times

Para pejabat mengatakan 72 orang dirawat di rumah sakit pada aksi protes hari Rabu (12/6) lalu. Media lokal melaporkan, seorang pria meninggal pada hari Sabtu (15/6), setelah jatuh dari perancah konstruksi dimana ia membentangkan spanduk mengecam RUU ekstradisi Hong Kong.

Gejolak Hong Kong datang di saat sulit bagi Beijing, yang sudah bergulat dengan perang dagang AS, ekonomi yang goyah, dan ketegangan di Laut China Selatan. (Antara/Reuters)



Berita Terkait