Ceknricek.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pelantikan Letnan Jenderal (Letjen) Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11) pagi. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Andika Perkasa diangkat sebagai KSAD berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/TNI/2018, tanggal 22 November 2018. Ia menggantikan Jenderal TNI Moelyono yang akan memasuki masa pensiun. Keputusan tersebut dibacakan Sekretaris Militer (Sesmil) Marsekal Tresno Hendradi.
Dengan pelantikan menjadi KSAD, Andika Perkasa mendapat kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Jenderal (bintang 4).
Jokowi menyampaikan bahwa pelantikan Andika Perkasa telah mempertimbangkan rekam jejaknya.
“Kita melihat rekam jejak Pak Andika ini pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah di Pangdam, pernah di Kostrad, kemudian sudah pernah di penerangan juga. Saya kira apa itu, tour of duty-nya komplit. Dan pernah di Komandan Paspampres,” ujar Jokowi setelah pelantikan, seperti dikutip dari rilis Humas Sekretariat Kabinet RI.
Jokowi mengungkap bahwa terdapat beberapa kanditat yang diajukan untuk KSAD pengganti Jenderal Moelyono dan Andika dinilai paling layak.
“Jadi, ya memang ada beberapa kandidat tetapi inilah yang telah kita putuskan,” ungkapnya.
Mengenai usia, Jokowi menegaskan bahwa muda atau tidak bukan merupakan masalah, karena lebih penting untuk memperhitungkan pengalaman.
“Sekali lagi semuanya kan ada itung-itungannya. Terutama pengalaman, rekam jejak, kemudian juga yang berkaitan dengan pendidikan-pendidikan, apa yang telah dijalani, semuanya kita lihat,” kata Jokowi.
Jenderal Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD di usia 53 tahun, lebih muda dibanding pejabat-pejabat sebelumnya. Pendahulunya, Jenderal Moelyono menjadi KSAD di usia 54 tahun dan Jenderal Gatot Numantyo menjabat KSAD pada usia 55 tahun. Sebelumnya, Jenderal Budiman diangkat menjadi KSAD saat berusia 56 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko yang menjabat KSAD di usia 55 tahun.
Jenderal Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. memiliki karir yang cemerlang. Ia memulai karir militernya di Komando Pasukan Khusus Grup 2 (Kopassus) tahun 1987 dengan pangkat Letnan Dua. Setelah 8 tahun mengabdi, pangkatnya naik menjadi Kapten dan menjabat Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus tahun 1995.
Empat tahun berselang, pangkatnya naik menjadi Mayor dan menjabat sebagai Pamen Kopassus. Tahun 2000, Andika Perkasa mulai menjabat di Departemen Pertahanan sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan. Setahun kemudian, ia menjadi Kepala Seksi Penyusunan di departemen yang sama.
Andika mendapat kenaikan pangkat menjadi Letnan Kolonel dan kembali bertugas di Kopassus pada tahun 2002. Saat itu ia menjabat Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha. Di tahun yang sama, ia berganti jabatan menjadi Kepala Seksi Intelijen, Korem 051/Wijayakarta, Kodam Jaya/Jayakarta, lalu menjadi Pabandya A-33, Direktorat A, Badan Intelijen Strategis (BAIS).
Setelah 8 tahun berpangkat Letnan Kolonel, Andika mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Kolonel tahun 2010. Saat itu ia diamanahkan menjadi Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Dua tahun kemudian, pada 8 November 2013, Andika Perkasa diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, dan pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen).
Pada 20 Oktober 2015, Andika Perkasa dilantik menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) menggantikan Mayjen Doni Munardo, dan juga mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Mayor Jenderal. Kemudian di tahun 2016, Andika Perkasa diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Tahun 2018 menjadi tahun yang cemerlang dalam karir Andika Perkasa. Pasalnya di tahun ini ia mendapat 3 kali promosi jabatan dan 2 kali kenaikan pangkat.
Pertama, Januari 2018 Andika dipromosikan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dan kenaikan pangkat menjadi Letnan Jenderal.
Kedua, Juli 2018 Andika diangkat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Terakhir, ia mendapatkan promosi menjadi KSAD dan kenaikan pangkat menjadi Jenderal pada 22 November 2018.