"Tenaga kesehatan adalah ujung tombak dalam penanganan COVID-19. Namun dalam melaksanakan tugas mereka juga rentan terpapar karena itu harus rutin tes," ujar dia.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin, lanjut Irwan merupakan bagian dari upaya pengecekan kondisi kesehatan demi mengurangi risiko penularan. Kalau rutin menjalani tes untuk memastikan tubuhnya tidak terserang COVID-19, tenaga kesehatan bisa pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga tanpa kekhawatiran akan menularkan virus kepada anggota keluarga.
Politisi PKS ini menjelaskan bahwa kalau petugas medis tertular corona makin banyak maka upaya penanganan COVID-19 akan terganggu.
“Kita berharap hal ini tidak terjadi," tandas Irwan Prayitno.
Sementara itu secara terpisah Dr. dr. Yusirwan Sp.B, BA (K) MARS mengungkapkan bahwa sejak awal pandemi COVID-19 hingga sekarang total 260 tenaga medis di rumah sakit tertular virus corona.
Selain itu, sekitar 90 persen kasus penularan virus corona pada tenaga kesehatan tidak terjadi saat mereka mengobati pasien tapi justru terjadi setelah jam kerja. Alasannya para tenaga medis tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan setelah kerja.
"Ini menjadi evaluasi bagi kita tenaga kesehatan agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," ungkap dia.
Atas dasar itu, petugas kesehatan setelah jam kerja disarankan untuk tetap patuh protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Disiplin 3M tidak hanya berlaku di rumah sakit saat kerja tapi diterapkan dalam lingkungan keluarga dan warga sekitar.
Petugas kesehatan diharapkan selalu #ingatpesanibu yang gencar dikampanyekan Satgas COVID-19. Pesan pemerintah, ingatlah orang-orang tercinta agar terhindar Covid dengan jalan selalu pakai masker, jaga jarak aman dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Juga jangan lupa berdoa dan bertawakal kepada Tuhan. Eddy