Ceknricek.com -- Pengembangan vaksin COVID-19 mulai memasuki tahap kolaborasi antar pengembang. Gamaleya selaku pengembang vaksin Sputnik V meminta AstraZeneca dari Inggris untuk mecoba menggabungkan suntikan dua vaksin untuk meningkatkan kemanjuran atau efektivitasnya.
Dalam cuitan di akun twitternya yang dipantau di Jakarta, Jumat, (27/11/20) Gamaleya selaku pengembang Sputnik V mengungkapkan vaksinnya efektif 92 persen untuk melindungi orang dari COVID-19.
Klaim tersebut didasarkan pada hasil uji klinis sementara. Sedangkan AstraZenega menyatakan vaksinnya efektif 70-90 persen.
“Jika mereka melakukan uji klinis baru, kami menyarankan untuk mencoba rejimen menggabungkan suntikan AZ dengan suntikan vector adenoviral manusia #SputnikV untuk meningkatkan kemanjuran,” cuit Gamaleya.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI SURYOPRATOMO
Menurut pengembang Sputnik, menggabungkan vaksin mungkin terbukti penting untuk vaksinasi ulang.
Sementara AstraZeneca mengatakan akan memproduksi 200 juta dosis vaksin pada akhir tahun 2020. Vaksin yang dikembangkan Inggris itu dipandang sebagai salah kandidat vaksin COVID-19 terbaik untuk negara-negara berkembang lantaran harganya lebih murah dan proses distribusinya tidak serumit vaksin Pfizer atau Moderna.
AstraZeneca kemungkinan akan melakukan uji klinis global tambahan untuk menilai dan memastikan kemanjuran vaksinnya. Terkait adanya keraguan terhadap vaksin tersebut, pihak AstraZeneca memastikan bahwa vaksin itu berhasil dan bekerja dengan baik dalam tubuh manusia.
Baca juga: Bahas Vaksin Sputnik V, WHO Undang Rusia Duduk Bersama
Baca juga: Hadapi Dampak Pandemi COVID-19, Indonesia dan Rusia Sepakat Tingkatkan Kerja