Oleh Redaksi Ceknricek.com
02/15/2022, 11:47 WIB
Ceknricek.com -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pihaknya sangat khawatir soal peningkatan ketegangan soal Ukraina dan spekulasi yang meningkat bahwa konflik militer akan terjadi.
Ia mendesak para pemimpin dunia untuk menggencarkan diplomasi guna menenangkan keadaan.
"Bahkan kemungkinan tentang konfrontasi yang membawa bencana seperti itu tidak bisa kita terima," kata Guterres kepada pers, Senin (14/2/22), setelah makan siang dengan para duta besar negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB.
"Sekarang adalah waktunya untuk menurunkan ketegangan dan mengurangi pergerakan di lapangan. Tidak ada tempat bagi retorika panas. Pernyataan terbuka harus ditujukan untuk menurunkan ketegangan, bukan untuk mengobarkan," lanjutnya.
Guterres kemudian mengatakan kepada para wartawan bahwa dirinya akan tetap "menjalin kontak secara penuh dalam jam-jam dan hari-hari ke depan."
Sekjen menekankan bahwa Piagam PBB mengamanatkan semua negara anggota agar "dalam hubungan internasional menahan diri untuk tidak melakukan ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik negara manapun."
Sebelumnya pada Senin (14/2/22), Sekjen PBB melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina secara terpisah.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Senin (14/2/22) mengatakan pihaknya tidak berencana mengevakuasi atau memindahkan satu pun anggota stafnya keluar dari Ukraina.
Dujarric mengatakan ada lebih dari 1.600 anggota staf PBB yang bertugas di Ukraina. Sebanyak 220 dari mereka adalah warga negara asing dan lebih dari 1.400 merupakan warga Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, pada Senin (14/2/22), mengatakan ia mendengar kabar bahwa Rusia akan melakukan serangan pada Rabu (16/2/22).
Diketahui, Amerika Serikat (AS) mengatakan Moskow sedang meningkatkan kekuatan militernya.
Sementara itu, Rusia telah memberi isyarat untuk terus melakukan dialog dengan negara-negara Barat dalam upaya meredakan krisis keamanan.
Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Besok Rusia Invasi Negaranya
Baca juga: Presiden Zelenskiy Undang Joe Biden Segera Kunjungi Ukraina
Editor: Ariful Hakim