Ceknricek.com -- Rasanya pagi ini seperti bangun pagi di waktu hari Lebaran. Serba bergegas. Morning call berdering pukul 5 subuh. Sesuai permintaan. Segera mandi, salat, dan periksa kembali koper yang harus rampung dalam tempo 45 menit. Jam 6 pagi koper sudah harus di lobby hotel. Berangkat ke bandara Yogyakarta International Airport (YIA) teng pukul 06.30 WIB. Sisa waktu sekitar 30 menit dialokasikan untuk sarapan di resto hotel yang memang baru buka jam 6 pagi itu.
Saya dan istri serta tiga cucu, syukur Alhamdulillah, lulus "ujian" ini : on schedule. Ini jarang terjadi selama perjalanan empat hari Semarang -Yogyakarta. Di Kota Gudeg kami memang hanya semalam. Tiba pukul 14.00 WIB di Jogja dengan perjalanan darat dari Semarang, Minggu (4/6).
Kuliner Jogja yang sempat dinikmati pun hanya dua jenis. Makan siang dengan Gudeg Bu Widodo di Wijilan dan santap malam dengan Bakmi Mbah Gito. Padahal, semula rencananya lebih dari itu. Daftar menunya panjang. Oh, iya hampir lupa: cucu-cucu sempat juga berburu oleh-oleh Bakpia Kukus yang di Yogya seperti cendawan di musim hujan. Cucu-cucu sempat juga diantar Omanya jalan- jalan ke Malioboro. Tapi tidak berapa lama mereka cepat kembali ke hotel. Penyebabnya, pas masuk di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan itu lampunya mendadak padam. Seketika gelap. Mereka sempat panik. Maka diputuskan tinggalkan Malioboro.
Senin (5/6) pagi ini kembali ke Jakarta menumpang pesawat Garuda GA 205 yang take off jam 10.00 WIB. Pas 06.30 WIB tinggalkan hotel Melia Purosani di kawasan Malioboro. Jarak Kota Jogja dengan YIA di Kulon Progo 42 Km mestinya hanya memakan waktu sekitar 1,5 -2 jam.