Setelah Juara, Harga Saham Bali United Naik 5,88 persen | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Setelah Juara, Harga Saham Bali United Naik 5,88 persen

Ceknricek.com -- Bali United sukses mengunci gelar juara Liga 1 musim 2019, setelah mengalahkan tuan rumah Semen Padang 2-0, Senin (3/12). Gelar juara yang didapat tim yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu turut mengerek harga saham klub sepak bola tersebut.

Sekadar informasi, Bali United saat ini menjadi satu-satunya klub profesional sepak bola di Indonesia, yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Bali United melakukan proses penawaran perdana saham (initial public offering atau IPO) pada 17 Juni 2019, atas nama PT Bali Bintang Sejahtera Tbk.

Melalui proses IPO itu, Bali United menawarkan sebanyak 2 miliar atau 33,33 persen sahamnya ke publik dan memperoleh dana senilai Rp 350 miliar. Saham Bali United dijual dengan kode saham BOLA.

Setelah memastikan gelar juara Liga 1 Musim 2019, pada hari perdagangan saham sehari berikutnya, Selasa (4/12) harga saham BOLA langsung dibuka pada posisi Rp360 per lembar saham atau naik 5,88 persen dari harga penutupan sehari sebelumnya.

Foto: Istimewa

Sempat menyentuh harga intraday tertinggi di Rp368, saham BOLA ditutup pada posisi yang sama dengan harga pembukaan Rp360. Sepanjang hari ini, saham BOLA diperdagangkan dengan volume 1,2 juta lembar saham.

Sekadar informasi, setelah penawaran perdana 17 Juni lalu, harga saham BOLA ialah sebesar Rp175 per lembar saham dan sempat meroket hingga Rp460. Dengan demikian, sejak IPO lalu dan penutupan perdagangan hari ini, saham Bali United sudah meningkat 105,71 persen.

Saat melakukan IPO lalu, dalam prospektus perusahaan dana yang terhimpun dari proses IPO akan digunakan untuk belanja modal seperti pengembangan fasilitas, perekrutan pemain atau pelatih, penyelenggaraan acara, pengembangan akademi, serta ekspansi outlet Bali United Store.

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk memiliki tiga segmen kegiatan usaha, mencakup manajemen klub sepak bola profesional, sport agency dan kafe atau restoran. Aktivitas bisnis pada manajemen klub sepak bola termasuk di dalamnya pengelolaan, pengemabangan akademi sepak bola usia muda, penjualan jersey dan merchandise klub.

Baca Juga: Brace Spaso Bawa Bali United Kunci Gelar Juara di Padang

Sepanjang tahun lalu, perusahaan yang dimiliki Pieter Tanuri ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 119,42 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp115,2 miliar. Pertumbuhan pendapatan tahun lalu ini disebabkan karena ada peningkatan harga tiket yang naik hampir 43 persen menjadi Rp50.000.

Dalam laporan keuangan perusahaan yang diakses melalui keterbukaan informasi BEI, hingga kuartal III 2019 ini, Bali United memiliki aset sebesar Rp533,1 miliar, meningkat pesat dari nilai aset di akhir tahun 2018 sebesar Rp146,8 miliar.

Foto: Istimewa

Dalam perhitungan akuntansi, para pemain sepak bola sendiri termasuk dalam aset tidak berwujud perusahaan. Dalam laporan keuangan perusahaan, nilai skuad yang dimiliki pelatih Stefano Cugurra itu ialah sebesar Rp22 miliar.

Sementara dalam laporan laba rugi perusahaan di tahun 2019, Bali United tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp143,3 miliar hingga 30 September 2019. Angka ini lebih tinggi 63 persen dari nilai pendapatan Bali United di periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp87,9 miliar.

Foto: Istimewa

Meski demikian, beban operasi Bali United juga bertambah menjadi Rp135,7 miliar, naik 86,9 persen dari Rp72,6 miliar pada periode sama setahun sebelumnya. Akibatnya, laba rugi tahun berjalan juga menyusut menjadi Rp10,9 miliar, turun 19,3 persen dari laba di periode setahun sebelumnya sebesar Rp13,5 miliar.

Perlu diketahui, meski di Indonesia baru Bali United yang mencatatkan sahamnya di pasar modal, beberapa klub luar negeri telah terlebih dahulu mencatatkan sahamnya di bursa.

Diantaranya adalah klub Premier League, Manchester United yang mencatatkan sahamnya di New York Stock Exchange, lalu klub Bundesliga Borussia Dortmund yang mencatatkan sahamnya di bursa efek Jerman, Xetra serta jawara Serie-A, Juventus yang mencatatkan sahamnya di Borsa Italiana.

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait