Ceknricek.com -- Raksasa farmasi China, Sinopharm mulai melakukan simulasi logistik untuk memastikan keamanan dan efektivitas distribusi vaksin COVID-19.
Simulasi tersebut seperti dilansir Global Times yang dipantau di Jakarta, Jumat, (11/12/20) dilakukan sebagai persiapan pemasaran vaksin COVID-19 yang sedianya akan dilakukan pada akhir Desember ini.
Pihak Sinopharm sendiri saat masih menunggu persetujuan dari otoritas China untuk memperjual belikan secara bebas vaksin COVID-19 di dalam negeri. Jika persetujuan keluar, Sinopharm kemungkinan besar pada akhir Desember akan menjual vaksinnya secara bebas.
Dalam unggahan di WeChat pihak Sinopharm melakukan simulasi logistik di 31 provinsi, daerah otonomi, dan kota setingkat provinsi di seluruh wilayah daratan China dengan melibatkan 40 perusahaan jasa informasi dan komunikasi, pergudangan, dan transportasi.
"Sangat mungkin vaksin sudah bisa digunakan di dalam negeri pada akhir Desember ini," kata pengamat vaksin Tao Lina.
Vaksin buatan Sinopharm telah terdaftar di Uni Emirat Arab pada Rabu (9/12) dengan tingkat kemanjuran 86 persen.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI LEROY OSMANI
Zhuhai, Provinsi Guangdong, merupakan kota terakhir di China yang menggunakan vaksin tersebut untuk keperluan darurat dalam menangani kasus impor COVID-19.
Sebelumnya Provinsi Sichuan dan Provinsi Zhejiang, sedangkan Provinsi Jiangsu sudah mulai membeli.
Beberapa staf Pusat Pencegahan Penyakit Menular Kota Zhuhai yang berbatasan dengan Makau sudah mendapatkan vaksin.
Pemerintah Kota Zhuhai telah mengidentifikasi beberapa kelompok berisiko tinggi, seperti orang yang bekerja di tempat isolasi, pekerja bandara dan pelabuhan, petugas pemeriksaan pos perbatasan, staf bea cukai, sopir di bandara, para pekerja di sektor makanan beku, dan orang-orang yang bekerja di luar negeri sehingga diprioritaskan mendapatkan vaksin.
Kelompok yang sama di Kota Hefei, Provinsi Anhui, juga telah disuntik vaksin Sinopharm itu.
Sementara kelompok berisiko tinggi di tiga kota di Provinsi Zhejiang, yakni Yiwu, Jiaxing, dan Shaoxing telah disuntik vaksin buatan Sinovac. Kapasitas produksi vaksin di China diperkirakan mencapai 610 juta dosis per tahun.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Anggaran Rp637,3 Miliar untuk Beli 3 Juta Vaksin COVID-19
Baca juga: BPOM Akan Kawal Mutu dan Efikasi Vaksin COVID-19 Sampai ke Masyarakat