Ceknricek.com -- Ramai video ngomel-ngomel Presiden Jokowi, ditanggapi sinis pengamat politik Syahganda Nainggolan. Hal itu terlihat,saat Syahganda jadi nara sumber di program Sarita (Sarinya Berita) di Realita TV, yang dipandu presenter Rahma Sarita. Menurut Syahganda,pidato itu seolah Jokowi mengumumkan sendiri tentang kegagalannya selama 3 bulan ini mengurusi rakyat Indonesia.
"Gagal itu kemudian dia tuduh menteri-menterinya tidak bertanggung jawab tapi secara teori kepemimpinan yang bersifat great man atau great person maka itu artinya Jokowi gagal memotivasi menteri-menterinnya menjalankan program-program sesuai visi dia,"kata Syahganda.
Syahganda kemudian mencoba menganalisa perilaku Jokowi lewat teori kepemimpinan berdasar kontingensi. Yaitu pemimpin yang menhadapi situasi yang penuh ketidakpastian. "Katakanlah pemimpin itu disebuah situasi tertentu dia tidak cocok. Misalnya untuk pandemic covid. Dimana dibutuhkan pemimpin yang strongman, yang mampu memotivasi bawahannya,"kata Syahganda.
Baca juga: Ustaz Zaitu Rasmin: Umat Melihat Ideologi Komunis Akan Dihidupkan
Jika melihat video itu, menurut Syahganda, ditinjau dari teori kepemimpinan apapaun, tidak masuk. Biarpun kata pendukungnya ia digambarkan sebagai pemimpin yang kuat, seperti Abu Bakar, ternyata bohong semua. Alasannya, menurut Syahganda, pertama dia tidak bisa menggerakan kepemimpinannya. Kedua, lanjut Syahganda, jika memakai teori kepemimpinan yang lain, mungkin Jokowi pemimpin yang tidak tepat dalam situasi yang begitu rumit.
"Nah saya dulu pernah mengatakan, Jokowi akan jatuh dalam 6 bulan. Jokowi ternyata sama, dia menghitungnya 3 bulan kemarin dan 3 bulan ke depan. Kemarin tidak ada yang jalan. Kita lihat 3 bulan ke depan apakah by resuffle atau tidak. Kalau hasilnya sama, maka Jokowi harus merenung. Apakah dia tidak sanggup memimpin dalam kondisi pandemic yang rumit, atau Jokowi tidak punya kemampuan menemukan team work yang bagus,"kata Syahganda.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.