Ceknricek.com -- Tuduhan jika demo umat Islam di Gedung DPR menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila juga ingin menjatuhkan Jokowi ditolak Ustaz Zaitun Rasmin. Hal itu disampaikan Ustaz Zaitun, saat menjadi nara sumber di program Sarita (Sarinya Berita) di Realita TV.
Menurut Ustaz Zaitun, tuduhan itu jauh panggang dari api. Justru umat Islam selalu berusaha memberi kesempatan pada pemerintah atau DPR, untuk mereka berbuat yang terbaik atau yang paling sedikit mudharatnya. Umat Islam juga mengingatkan, baik secara langsung atau tidak. Termasuk lewat lembaga resmi.
"Tetapi kalau ada hal-hal yang sensitif atau gawat,maka umat tidak bisa berdiam diri sekalipun masa pandemic. Karena ini demi keselamatan bangsa dan negara. Dan ini sudah berulang. Dulu saat demo 212 juga begitu. Umat mencoba mengingatkan. Besabar. Demo kecil-kecilan. Tapi ketika ada hal sensitif, yaitu penistaan Al Aquran,apalagi dibiarkan pelakunya,maka umat terpaksa melakukan itu (demo),"kata Ustaz Zaitun.
Baca juga: Siapa Memeras Pancasila?
Menurut ustaz Zaitun, saat ada usulan RUU PIH semua ormas Islam sudah mengingatkan. Tapi mereka tidak tahu apakah usulan itu diterima atau tidak. Ustaz Zaitun hanya mengkhawatirkan siapa tahu penundaan itu hanya langkah untuk meredam protes, kemudian tiba-tiba diloloskan. Maka Umat Islam turun demo.
"Perlu saya informasikan, MUI sendiri belum turun demo lho,"kata Ustaz Zaitun.
Ia berharap, demo kemarin sudah cukup mewakili umat Islam, untuk sesuatu yang penting. Bukan semata-mata pada arti harfiah dan formalitas RUU itu. Tapi diharapkan pihak legislatif dan eksekutif mau menyadari ada umat yang tersinggung.
Saat disinggung apakah para ustaz itu tidak khawatir jika nanti menghadapi masalah hukum, seperti yang terjadi saat demo-demo sebelumnya,Ustaz Zaitun menilai para ulama dan ustaz yang ikut demo sudah siap terhadap risiko yang mereka hadapi. Tentu setelah mereka berusaha melakukan yang terbaik, dengan seluruh perhatian sesuai dengan syariat Islam,undang-undang, dan lain-lain.
"Bagi kita masalah risiko adalah keniscayaan dalam berjuang. Kita tidak berharap tapi kalau ada risiko ya harus dihadapi. Umat tidak perduli. Kalau ada yang sensitif umat akan berkorban dengan apa yang mereka miliki. Lewat RUU HIP umat mencium ada gerakan yang ingin menghidupkan langsung idelogi Komunisme. Maka mereka bangkit untuk menghadapi itu,"pungkas Ustaz Zaitun.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini