Ceknricek.com. Hati-hati menulis kalimat yang mengesankan ganti presiden. Nasib “naas” ini setidaknya dialami CEO Bukalapak Achmad Zaky. Gara-gara menulis kalimat “presiden baru” di twitternya, ia diserbu tagar #uninstallbukalapak. Hashtag tersebut bahkan sempat memimpin sebagai trending topik di Indonesia.

Tagar #uninstallbukalapak merebak setelah twit Zaky melalui akun @achmadzaky, Rabu (13/2). Akun dengan follower lebih dari 13 ribu, menuliskan kalimat mengenai industri 4.0. Zaky mengatakan omong kosong industri 4.0 kalau budget riset dan pengembangan negara seperti saat ini. Dia menunjukkan data perbandingan dana riset dengan negara-negara lain.
Menurut Zaky, dana riset dan pengembangan di Amerika sebesar US$ 511 miliar, Cina US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, Singapore US$ 10 miliar, dan Indonesia US$ 2 miliar. “Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin,” tulis akun @achmadzaky.
Frasa “presiden baru” rupanya dituding sebagai bentuk dukungan Zaky kepada capres 02. Postingan itu mendapat respons warganet dengan tagar #Uninstallbukalapak, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Zaky yang dinilai sebagian warganet tidak netral.
Belakangan warganet terbelah. Tagar #Uninstallbukalapak dijawab dengan tagar #Dukungbukalapak. Tagar ini digaungkan warganet yang membela postingan Zaky. Mereka menilai, postingan itu tidak ada masalah dan netral-netral saja.
Menyusul kepopuleran hashtag yang bernada penolakan pada pernyataan Zaky, muncul pula tagar #Uninstall Jokowi. Di luar dugaan, tagar #Uninstall Jokowi justru merangsek ke posisi puncak trending topic dunia. Hingga Jumat (15/2) pukul 14.30 WIB, tagar tersebut telah digunakan sebanyak 41,9 ribu cuitan. Keterangan yang menyertainya berisi kritik terhadap pemerintahan Jokowi dan memuji lawan pasangan calon presiden, pihak Prabowo dan Sandi.