Ceknricek.com -- Berdasarkan hasil survei BPS beberapa waktu lalu, pasar dan pelaku UMKM termasuk kelompok yang kurang memperhatikan protokol kesehatan.
Sering terjadi kerumunan di lingkungan pedagang pasar serta masih ada yang tidak memakai masker, demikian menurut survei tersebut.
Benarkah pelaku UMKM sulit taat protokol kesehatan?
Dalam webinar Media Center Satgas COVID di Graha BNPB, Jakarta, Senin, (26/10/20) Menteri Koperasi UKM Teten Masduki mengungkapkan kini para pelaku UMKM sudah mulai patuhi protokol kesehatan.
“Memang tidak mudah untuk menerapkan protokol kesehatan bagi mereka, namun kami bersama pemerintah daerah terus menerus memberikan arahan,” ujarnya.
Selama pandemi COVID-19 dan ditambah lagi dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kelompok pedagang pasar dan kuliner paling terpukul. Dimana hampir 50 persen pelaku UMKM berjualan makanan dan minuman.
Klik video untuk tahu lebih banyak - PSBB TRANSISI DKI JAKARTA DIPERPANJANG
Teten juga memuji langkah sejumlah kepala daerah yang terjun langsung mendampingi dan memotivasi para pelaku UMKM untuk tetap berusaha di tengah wabah corona.
Bupati Banyuwangi disebut Teten sebagai kepala daerah yang patut dijadikan contoh. Pasalnya Azwar Anas memberikan sertifikat protokol kesehatan kepada pelaku UMKM. Dengan modal sertifikat tersebut, para pedagang dan pelaku usaha bisa menjalankan usahanya.
Selain itu, restoran, kafe, warung dan toko yang sudah mendapat sertifikat protokol kesehatan boleh berjualan.
“Itu saya kira sangat bagus karena seperti saya katakan mereka tidak bisa menunda kegiatan berusaha tapi mereka juga harus didorong mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” jelas Teten.
Teten Masduki menyatakan upaya mematuhi protokol kesehatan secara ketat oleh semua pihak ada kaitannya dengan upaya memulihkan kondisi ekonomi.
Ia berharap kedisiplinan dan semua pihak termasuk pelalu UMKM untuk menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan memungkinkan terhindar dari penularan corona.
“Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan ini perlu dilakukan agar Indonesia bisa segera pulih kembali kegiatan perekonomiannya,”pungkasnya.
Baca juga: Ribuan Koperasi dan UMKM Terkena Dampak Pandemi Covid-19
Baca juga: Modernisasi Koperasi, Teten Masduki Janjikan Koperasi Naik Kelas
