Ceknricek.com -- Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Rabu (30/10). Ketua The Fed, Jerome Powell menilai kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
"Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi AS tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan untuk menyediakan beberapa jaminan terhadap risiko yang sedang berlangsung,” kata Jerome seperti dilansir Reuters.
Ini merupakan kali ketiga dalam tahun ini, Bank Sentral AS memangkas suku bunganya. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal menjadi ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.
Kondisi ekonomi AS memang di bawah ekspektasi berdasarkan beberapa indikator makro. Pada kuartal III 2019, pertumbuhan ekonomi AS hanya mencapai 1,9 persen, di bawah target Presiden Donald Trump sebesar 3 persen. Padahal pada kuartal I 2019, pertumbuhan ekonomi AS mencapai 3,1 persen, lalu anjlok menjadi 2 persen di kuartal II.
Pengeluaran konsumsi pribadi, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari ekonomi secara keseluruhan, tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen pada kuartal ketiga, lebih rendah dari laju pertumbuhan 4,6 persen pada kuartal kedua. Investasi tetap non-perumahan, sementara itu, turun pada tingkat tahunan 3,0 persen pada kuartal ketiga, mengikuti kontraksi 1,0 persen pada kuartal sebelumnya.
Selama 12 bulan hingga Agustus, inflasi keseluruhan dan inflasi untuk barang-barang selain makanan dan energi berjalan di bawah target 2,0 persen The Fed, kata ketua The Fed, mencatat bahwa total inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) adalah 1,4 persen dan inflasi inti 1,8 persen.
Jerome Powell menyoroti risiko-risiko perlambatan pertumbuhan global, perkembangan kebijakan perdagangan, serta tekanan inflasi yang diredam.
Sumber: Reuters
Baca Juga: Pasar Sambut Positif Keputusan BI Turunkan Suku Bunga
"Kami percaya bahwa kebijakan moneter ada di tempat yang baik. Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan menyediakan beberapa asuransi terhadap risiko yang sedang berlangsung,” ucap Powell.
Ketua The Fed ke-16 itu memberi sinyal bahwa, pemangkasan suku bunga ini menjadi yang terakhir. Dari sisi moneter, kebijakan bank sentral memang dinilai sudah cukup baik, kecuali ekonomi AS kembali mengalami penurunan lebih buruk.
“Kami melihat sikap kebijakan moneter saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama informasi yang masuk tentang kondisi ekonomi tetap secara luas konsisten dengan prospek kami,” ujarnya.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar