Ceknricek.com -- Thomas Alfa Edison merupakan seorang pengusaha sekaligus penemu paling produktif sepanjang sejarah. Lewat temuannya, Edison telah memberikan kontribusi besar bagi dunia lewat lampu pijar, generator listrik, perekam suara, maupun film.
Sebagai seorang penemu, lelaki yang suka berkebun ini juga menerapkan prinsip produksi massal pada masa proses temuan-temuannya sehingga menjadikannya pebisnis yang andal sekaligus pengusaha yang kaya.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kiprah Tomas Alfa Edison, sosok penemu yang meninggal hari ini 88 tahun yang lalu, tepatnya pada 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun, di West Orange, New Jersey, Amerika Serikat.
Masa Kecil Sang Penemu
Edison lahir pada 11 Februari 1847 di Milan, Ohio. Dia merupakan bungsu dari tujuh bersaudara, anak pasangan Samuel Ogden Edison Jr dan Nancy Matthews Elliott.
Edison kecil tumbuh dalam pengajaran ibunya yang berprofesi sebagai guru. Ia sebelumnya sempat mengikuti sekolah, namun menurut gurunya Edison selalu tertinggal mata pelajaran.
Sumber: Innovativ heart
Dari sinilah kemudian ibunya turun tangan dan mengajarinya sendiri di rumah. Usia 9 tahun ibunya memberinya buku tentang dasar bagaimana melakukan eksperimen kimia di rumah. Sejak itulah Edison tertarik dengan berbagai percobaan kimia.
Baca Juga: Penemu Oksigen Joseph Priestley, Mencari Kebenaran dalam Sains
Kegilaannya terhadap buku juga semakin menjadi-jadi. Umur 11 tahun ia membuka sebuah laoratorium di ruangan bawah tanah rumahnya dan tenggelam dalam percobaan-percobaan aneh.
Tahun 1854, keluarga Edison pindah ke Port Houron, Michigan untuk mencari peruntungan baru. Pada usia 12 tahun, Edison muda sempat menjadi penjual koran serta operator telegraf di jalur kereta Port Houron menuju Detroit.
Selama bertugas ia juga masih sempat melakukan berbagai eksperimen dalam laboratorium yang terletak di dalam kereta. Lain dari itu, ia juga mendapatkan hak eksklusif untuk menjual koran di dalam kereta dan mempublikasikan Grand Trunk Herald, sebuah makalah berkalanya.
Sumber: Wikipedia
Pada umur 19 tahun, Edison pindah ke Louisville dan bekerja di Western Union serta kantor berita Asociated Press. Dalam semua pekerjaannya dia selalu meminta piket malam, agar bisa melakukan kegemarannya, membaca dan bereksperimen.
Lampu Pijar yang Efisien
Tahun 1878 Edison mulai mengembangkan sitem penarangan listrik yang pada saat itu masih didominasi lampu tradisional dari minyak tanah, gas, dan lampu pijar yang masih belum merata pemakaiannya kerena cukup mahal dan tak tahan lama.
Pada era itu proses penemuan memang saling berkesinambungan dari satu penemu ke penemu lainnya. Keberlanjutan ini memang kelak yang semakin menyempurnakan berbagai temuan tersebut untuk menjadi lebih optimal. Dari sinilah Edison mengembangkan penemuan lampu pijar yang sebelumnya sudah ditemukan oleh pendahulunya, salah satunya Joseph Swan.
Foto: Istimewa
Edison kemudian sukses setelah melakukan banyak percobaan. Dia mulai fokus pada bahan pijar dari bahan filamen karbon yang mampu bertahan selama 13,5 jam pada 22 Oktober 1879. Dia bersama timnya terus menyempurnakan desain tersebut dan mendaftarkannya pada hak paten pada 4 November 1879.
Baca Juga: Christian Huygens Sang Penemu Titan
Beberapa bulan kemudian, Edison dan timnya kembali menemukan bahan yang lebin bagus dalam karbon bambu, dan membuat lampu bertahan hingga 1.200 jam. Hingga pada 1880, ia mendirikan perusahaan yang mendistribusikan listrik untuk kegunaan harian dan menyinari kota.
Foto: Istimewa
Di tahun yang sama, dia juga mendirikan Perusahaan Edison lluminating yang kemudian berubah nama menjadi General Electric Corporation. Satu tahun berjalan, dia meninggalkan Menlo Park untuk mendirikan fasilitas di beberapa tempat dimana gardu maupun kabel listrik sedang dipersiapkan di beberapa wilayah kota lainnya.
Akhir Hayat
Selama hidupnya Edison juga menemukan berbagai temuan lain. Total ia telah mematenkan 1.093 hak paten atas namanya. Temuan-temuannya juga sempat membantu Amerika Serikat dalam Perang Dunia I.
Foto: Istimewa
Namun, sosok yang juga memiliki masalah pendengaran ini tidak mau membantu pihak militer dalam membuat persenjataan. Edison memang cukup vokal dalam menentang kekerasan sehingga hanya menyepakati mereka untuk membuat alat pertahanan saja. "Saya bangga karena saya tak pernah membuat alat untuk membunuh," kata Edison saat itu.
Baca Juga: Ibnu Bajjah Filsuf Muslim dari Andalusia
Sumber: Thomas Edison Muckers
Tahun 1931, dalam usia 84 tahun, Thomas Alfa Edison meninggal dunia karena komplikasi diabetes. Temuan-temuan hebat dari sosok romantis yang melamar Istri keduanya, Mina Muller, dengan sandi morse ini mewariskan karya meliputi banyak kategori, penerangan, kelistrikan, fonograf, telepon, dan penyimpanan baterai.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS KEPALA DAERAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini