Oleh Redaksi Ceknricek.com
03/06/2023, 21:28 WIB
Ceknricek.com--Dunia teater Indonesia kembali kehilangan tokohnya. Seniman teater kawakan H. Ikranagara, meninggal dunia hari ini, Senin (6/2/23) di Bali. Kabar berpulangnya Ikranagara, tersebar lewat pesan WhatsApp yang diterima redaksi Ceknricek.
"Innalillahi Wa Inna Illaii Roji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah,Suami, Ayah, Datuk tercinta kami: H. Ikranagara pada usia 79 tahun di Bali.
Mohon keikhlasannya untuk mendoakan almarhum agar diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya. Keluarga Kay Ikranagara, Innosanto Nagara/Kristi Laughlin, dan Rakrian Biko Nagara/Meghan Lisicich".
Kepergian Ikranagara terasa mendadak, karena ia tidak pernah dikabarkan sakit. Pria kelahiran 19 September 1943 ini terakhir bermain di film Sang Kyai dan Laskar pelangi 2:Edensor pada 2013. Selama ini, Ikranagara selain dikenal sebagai aktor, juga piawai melukis dan menulis skenario.
Mengutip Wikipedia, aktor berdarah Bali, Jawa, Madura dan Sulawesi Selatan ini terkenal karena peran komedi. Ia adalah salah satu bintang film paling disegani dan terkemuka pada masanya. Karya aktingnya yang paling terkenal termasuk yang paling diapresiasi, adalah kolaborasinya dengan Ully Artha dalam drama komedi romantis Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986) dan Keluara Markum (1986)- yang merupakan sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku Kau Kutangkap.
Dalam karier yang membentang lebih dari lima dekade, Ikaranagara telah dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia sebanyak dua kali. Yaitu untuk perannya sebagai paman yang menjengkelkan dalam drama komedi romantis Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986) sebagai Aktor Pendukung Terbaik dan untuk perannya sebagai tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy'ari dalam film biografi Sang Kyai sebagai Aktor Terbaik.
Ikranagara juga pernah menyabet penghargaan sebagai Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (2009), dan Pemeran Utama Pria Terbaik Indonesian Movie Award (2009).
Ikranagara menikah dengan Kay Glassburner tahun 1970. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai dua orang anak laki-laki, Inosanto (lahir 1970) dan Bino (lahir 1980).
Dalam perjalanan karirnya sebagai aktor, Ikranagara sempat bermain film, antara lain dalam "Pagar Kawat Berduri" (1961), "Bernafas dalam Lumpur" (1970), "Cinta Biru"(1977), "Si Doel Anak Modern" (1976), "Dr. Siti Pertiwi" (1979), "Untukmu Indonesiaku"(1980), "Djakarta 66"(1982), "Keluarga Markum" (1986), "Kejarlah Daku Kau Kutangkap"(1985), dan "Bintang Kejora"(1986).
Editor: Ariful Hakim