Tolak Operasi Tambang, Warga Jember Kayuh Sepeda 300 Kilometer Temui Gubernur Jatim | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Tolak Operasi Tambang, Warga Jember Kayuh Sepeda 300 Kilometer Temui Gubernur Jatim

Ceknricek.com -- Sejumlah warga Desa Sumberagung, Kabupaten Banyuwangi, mengayuh sepeda sejauh 300 km menuju Surabaya. Aksi ini dilakukan untuk menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan menyampaikan protes terkait operasi tambang emas Tumpang Pitu.

Melansir Antara, para peserta aksi protes yang sebagian membawa serta anak-anak mereka, tiba di Kabupaten Jember pada Sabtu (15/2) malam kemudian beristirahat di Pondok Pesantren As-Shiddiqi Putri (Ashri) Talangsari. Pada Minggu (16/2) pagi, Pengasuh Ponpes Ashri KH Syaiful Rijal (Gus Syaif) melepas mereka untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya. 

"Dengan adanya tambang emas di Tumpang Pitu, kehidupan nelayan semakin sulit karena limbah tambang mencemari laut yang berdampak pada tangkapan ikan," kata Siwi Lestari, salah satu peserta aksi.

Operasi tambang emas ini membuat nelayan di kawasan Pantai Pancer kesulitan mendapatkan ikan. Oleh karena itu warga pesisir menolak perluasan tambang emas di Gunung Salakan.

"Kami ingin menyampaikan aspirasi kepada Ibu Gubernur Jawa Timur terkait dengan penolakan tambang emas yang dapat mengancam kehidupan masyarakat di Desa Sumberagung dan desa-desa lain di sekitarnya," katanya.

Baca juga: Museum HAM Munir di Kota Batu, Malang, Mulai Dibangun 

Aksi mengayuh sepeda menuju Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dimulai Sabtu (15/2) oleh warga Sumberagung dan sekitarnya. Mereka juga telah melakukan aksi menolak operasi tambang dengan memasang tenda perjuangan sejak 7 Januari 2020 di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Koordinator Solidaritas Masyarakat Tolak Tambang Usman A. Halimi mengatakan aksi mengayuh sepeda itu merupakan lanjutan dari aksi pemasangan tenda perjuangan untuk menolak tambang emas Tumpang Pitu.

"Puncaknya kami akan menyerahkan ribuan tanda tangan penolakan pertambangan yang berasal dari warga Sumberagung dan sekitarnya kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya," katanya.

Warga mendesak Gubernur Jawa Timur mencabut izin kegiatan penambangan PT BSI dan PT DSI demi keselamatan lingkungan dan ruang hidup warga Sumberagung dan sekitarnya.

"Kami mendesak Gubernur Jatim untuk memulihkan kawasan yang telah rusak di Tumpang Pitu demi menjamin kehidupan masyarakat berbasis kelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Thomas Rizal


Berita Terkait