Ceknricek.com -- Uni Eropa memutuskan untuk memperpanjang aliran dana bagi Kolombia hingga empat tahun. Hal ini guna mendukung pelaksanaan perjanjian perdamaian Kolombia dengan kelompok Pasukan Revolusioner Kolombia (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia atau FARC), termasuk distribusi awal senilai EUR 33,5 juta.
Sekadar informasi, Uni Eropa sebelumnya telah mengucurkan hampir EUR 128 juta kepada Kolombia untuk membantu para mantan gerilyawan kembali berintegrasi sejak akhir 2016. Perjanjian perdamaian itu sendiri telah mengakhiri peranan FARC dalam lebih dari lima dekade konflik di Kolombia. Sekitar 260.000 nyawa telah menjadi korban, dimana jutaan orang lainnya menjadi pengungsi.
"Pengumuman ini merupakan sokongan serius, solid, dan dengan sumber daya, untuk menunjukkan komitmen kami terhadap pemerintah Kolombia. Uni Eropa mengharapkan sebuah perdamaian yang menghasilkan pembangunan ekonomi,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Kolombia, Patricia Llombart seperti dilansir Reuters, Jumat (25/10).
Baca Juga: Peru dan Kolombia Serukan Bantuan Lebih Atasi Krisis Migrasi Venezuela
Berdasarkan perjanjian tersebut, terdapat sekitar 13.000 anggota FARC, termasuk 7.000 gerilyawan yang mendapatkan demobilisasi dan kini menjadi partai politik. Ratusan anggota FARC masih berada di kamp bekas demobilisasi, tempat mereka terlibat dalam proyek bisnis yang bertujuan membantunya berbaur kembali dengan masyarakat dan menemukan cara untuk mencari penghidupan.
Mayoritas mantan gerilyawan tetap berkomitmen pada proses perdamaian, meski terdapat pembunuhan puluhan mantan gerilyawan, penyatuan kembali beberapa mantan komandan dan keraguan bahwa Presiden Ivan Duque berkomitmen untuk membantu mantan pejuang.
“Ini adalah upaya jangka panjang. Kita semua mengerti bahwa dalam prioritasnya untuk mendampingi mantan gerilyawan, butuh waktu yang diperlukan agar mereka bisa menyelesaikan transisi ke legalitas,” kata Emilio Archila, penasihat presiden Kolombia untuk implementasi perjanjian.
Dana dari Uni Eropa yang baru dikucurkan akan mendanai dua proyek produksi kakao dan satu upaya pembuatan keju tahun depan, kata Archila. Dana dari Uni Eropa, Austria, dan Finlandia sejauh ini telah digunakan untuk sekitar 30 proyek.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar