Wacana Duet Airlangga-Zulhas, Ini Kata Elit Golkar | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Wacana Duet Airlangga-Zulhas, Ini Kata Elit Golkar

Ceknricek.com--Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan partainya mempertimbangkan wacana Ketum Golkar Airlangga Hartarto dipasangkan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan untuk Pilpres 2024. Doli mengatakan Zulhas dan Airlangga juga akan bertemu sepulangnya dari Amerika.
"Ya ini sekarang yang sedang kita jajakin berbagai kemungkinan termasuk soal itu (Airlangga-Zulhas). Kan hari ini Pak Airlangga dan Pak Zul sedang di Amerika dan memang pulang dari sana akan ada pertemuan lagi antara pimpinan Golkar dan PAN," ujar Doli kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (28/5/23).

Lebih lanjut, Doli mengatakan bahwa berdasarkan Munas tahun 2019, telah diputuskan bahwa Golkar akan mengusung capres atau cawapres dalam 2024.

"Munas 2019 itu ada satu keputusan khusus di dalam munas yang judulnya sikap partai Golkar terhadap pilpres 2024," kata dia.

Untuk itu, kata Doli, pihaknya berusaha menjaga keputusan munas tersebut. Salah satunya dengan melakukan komunikasi ke sejumlah parpol.

"Tentu kami bekerja keras berupaya keras untuk menjaga amanah itu," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, PAN menggelar rapat internal harian yang diwarnai perdebatan soal Pilpres 2024. Dalam rapat internal PAN muncul nama bakal paslon Pilpres 2024 yaitu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas.

"Dibahas masalah pilpres. Tadi sangat hangat dan luar biasa perdebatannya. Intinya itu bagaimana PAN menang dalam pilpres nanti di tahun 2024, sehingga hitung-hitungannya harus tepat dan pas," ujar Waketum PAN Yandri Susanto di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/23).

Yandri menjelaskan perdebatan dalam pertemuan itu memunculkan paket baru yaitu Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan. Nama itu keluar selain nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

"Di perdebatan temen-temen tadi di rapat harian memunculkan nama baru atau paket baru. Jadi ada Anies, ada Ganjar, ada Prabowo? Kenapa misalkan dari KIB tidak memunculkan nama sendiri? Yaitu Airlangga-Zulhas," ungkapnya.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait