WHO Sebut Indonesia Mampu Deteksi Virus Korona 2019 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Reuters

WHO Sebut Indonesia Mampu Deteksi Virus Korona 2019

Ceknricek.com -- Medical Officer dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Indonesia, Vinod Kumar Bura mengatakan, Indonesia mampu mendeteksi virus novel korona 2019 dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar WHO.

"Mereka baru saja menguji semua spesimen dari 60 kasus dalam beberapa minggu terakhir dan telah mengonfirmasi bahwa tidak satu pun dari kasus itu positif virus korona. Kami sepenuhnya yakin bahwa laboratorium ini mampu untuk mendeteksi virus novel korona ini," kata dia di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan usai mengunjungi fasilitas deteksi virus di kantor badan itu di Jakarta, Selasa (11/2).

Melansir Antara, menurut Vinod, Indonesia peduli dengan masalah virus novel korona tersebut dan meningkatkan kapasitas untuk penanganan deteksi virus itu, termasuk memiliki 100 rumah sakit rujukan untuk kasus infeksi penyakit baru, seperti virus korona di seluruh Indonesia.

Menurutnya, sebanyak 26 dari 100 rumah sakit tersebut, sudah memiliki sumber daya manusia yang lengkap, sudah melakukan simulasi penanganan penyakit emerging dan total memiliki 52 ruang isolasi dengan 113 tempat tidur yang dikhususkan untuk penyakit emerging.

"Kami terus bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia untuk memantau situasi," ujar dia.

Selain itu, ia menuturkan risiko terinfeksi virus novel korona di China dan negara-negara di luar China tergolong tinggi. Hingga Senin (10/2), tercatat 1.016 orang telah tewas akibat wabah virus itu dan 42.638 orang yang positif terinfeksi virus korona di daratan China.

WHO Sebut Indonesia Mampu Deteksi Virus Korona 2019
Sumber: Antara

Kendati demikian, WHO telah menetapkan wabah virus novel korona 2019 di China sebagai darurat kesehatan internasional, sehingga mendorong semua negara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan dan penyebaran virus tersebut.

Sementara itu, Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Siswanto mengatakan, metode pemeriksaan virus novel korona sesuai dengan standar WHO yang menetapkan untuk uji konfirmasi laboratorium terkait dengan virus korona melalui dua kali pengujian sampel.

Baca Juga: Anggota DPR: Keraguan WHO Indonesia Bebas Korona Harus Dijawab dengan Bukti

Sebanyak empat tahapan yang dilakukan dalam mendeteksi virus korona, yakni menemukan "suspect" (terduga) yang benar, mengambil spesimen, mentransfer spesimen tersebut melalui "viral transport medium", hingga melakukan polymerase chain reaction (PCR) menggunakan mesin PCR dengan benar.

Laboratorium untuk deteksi virus itu sendiri dilengkapi dengan peralatan memadai dan tenaga ahli yang terampil. Fasilitas laboratorium rujukan nasional penyakit infeksi emerging Balitbangkes memiliki alat dan kemampuan untuk melakukan, antara lain kultur, serologis, reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR), sekuensing sanger dan sekuensing next generationflowsitometri dan mikroskop fluorescence.

Fasilitas tersebut mempunyai tingkat keselamatan untuk penanganan agen biologi atau biosafety level 2 dan 3 serta biorepository.

Siswanto mengatakan, laboratorium bisa melakukan pengujian spesimen dengan menggunakan mesin PCR dari materi genetik yang terdapat di spesimen, yakni RNA.

Balitbangkes memainkan peranan melakukan uji konfirmasi lab untuk mendeteksi virus, sedangkan hasil pengujian laboratorium diserahkan kepada Kementerian Kesehatan.

"Kita adalah rujukan nasional untuk penyakit new emerging dan reemergingNew emerging adalah penyakit baru muncul dan belum muncul sebelumnya dan menyerang manusia," tuturnya.

BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait